Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan pada 2020 ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 101 miliar untuk membangun 34 tower rumah susun (rusun). Rencananya, rusun tersebut untuk pondok pesantren dan pendidikan tinggi yang tersebar di 31 kabupaten dan kota.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 tower senilai Rp 42,7 miliar telah terkontrak, sementara sisanya masih dalam tahap lelang.
Baca Juga
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian santri dan mahasiswa. Itu dimaksudkan agar mereka bisa lebih fokus belajar untuk prestasi.
Advertisement
"Dengan dibangunnya rusun tersebut diharapkan bisa membantu para santri untuk mendapatkan asrama yang layak selama proses belajar mengajar sehingga diharapkan akan mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).
Setiap unit rusun yang diibangun telah dilengkapi dengan fasilitas yang layak seperti listrik, air bersih, dan meubelair seperti meja, kursi makan, kursi tamu, tempat tidur, dan lemari pakaian. Selain itu juga rusun dibangun dengan sarana dan prasarana serta utilitas (PSU) seperti tempat parkir dan saluran air.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rusun untuk Aceh
Salah satu rusun pesantren dan pendidikan tinggi yang dibangun pada tahun ini yakni Rusun Pondok Pesantren Mu'Jizatul Qur'an Al'Hasanie Asy-Syafi'ei di Kota Subulussalam, Aceh. Kementerian PUPR membangun satu tower sebanyak 21 unit dengan anggaran Rp 4,6 miliar, dimana progresnya mencapai 51,1 persen.
Kemudian juga Rusun Yayasan Nurul Huda di Lampung sebanyak 1 tower berjumlah 43 unit dengan anggaran Rp 8,3 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 70,5 persen.
Advertisement
Tingkatkan Kenyamanan
Pembangunan rusun untuk meningkatkan kenyamanan belajar para santri dan mahasiswa pada lembaga pendidikan keagamaan berasrama terus dilakukan Kementerian PUPR.
Sebelumnya pada periode 2005-2014, telah dibangun sebanyak 537 tower 3.850 unit dengan total biaya sekitar Rp 1,7 triliun. Pembangunan rusun dilanjutkan pada periode 2015-2019, dengan jumlah lebih banyak yakni 263 tower dan total 5.743 unit.