Sukses

Turis Asing Diprediksi Masih Sepi Saat New Normal

Kehadiran turis asing di sektor pariwisata belum akan terlihat dalam kondisi tatanan new normal atau kenormalan baru.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Asistensi Menteri Koordinator Perekonomian, Raden Pardede, memperkirakan kehadiran turis asing di sektor pariwisata belum akan terlihat dalam kondisi tatanan new normal atau kenormalan baru.

Menurutnya, butuh waktu lama sektor pariwisata bisa menggaet turis asing masuk ke Indonesia.

"Jadi dugaan saya turis asing ini agak sulit kita harapkan kembali ke new normal kecuali nanti setelah vaksin ditemukan. Mungkin di 2022, itupun kita gak tau," kata dia dalam video conference di Jakarta, Selasa (9/6).

Dia mengatakan untuk menyiasati kekosongan daripada kehadiran turis asing, pemerintah bisa mengandalkan turis lokal. Sebab, jika 70 persen sektor pariwisata bisa diisi oleh turis lokal saja, maka sudah cukup baik buat menopang industri tersebut

"Turis lokal akan lebih mudah. Jadi mungkin turis lokal yang gantikan turis asing. Jadi menurut saya, yang jadi sasaran pertama adalah turis lokal. Asing nanti jangkauannya menengah panjang," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kondisi Industri Pariwisata

Sebelumnya, industri pariwisata di Bali menargetkan bisa menjaring wisatawan dari negara-negara terdekat seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam saat normal baru atau new normal diterapkan. Langkah itu dilakukan setelah Bali dinyatakan siap dibuka untuk pasar internasional.

Sekretaris Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, I Putu Winastra mengatakan, Untuk segmentasi pasar, I Putu Winastra mengatakan negara-negara terdekat seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam bisa menjadi andalan untuk menunjang pariwisata Bali saat nanti dibuka untuk pasar internasional.

"Untuk awal kita memang akan fokus ke pasar domestik, namun ketika pasar internasional telah dibuka kita mengharapkan wisatawan dari negara-negara terdekat seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam," kata dia kata di Jakarta, Minggu (7/6).

"Dan tentunya Bali tidak akan dibuka semua, pilot project ditetapkan untuk kawasan Nusa Dua," tambah dia.

Saat ini industri dan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi kenormalan baru pariwisata dengan penerapan protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan.

"Protokol tersebut akan diterapkan pada setiap sektor pariwisata antara lain transportasi, akomodasi, restoran, dan seluruh objek pariwisata," kata dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com