Liputan6.com, Jakarta PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) siap memenuhi kebutuhan listrik saat pemberlakuan kenormalan baru (new normal), dengan mengoperasikan 35 pembangkit. Adapun total kapasitas pembangkit PT PJB yang terpasang mencapai 20.939 Megawatt (MW).
Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali Iwan Agung Firstantara mengatakan, 35 unit pembangkit yang dioperasikan PJB berada dalam kondisi optimal menjelang pemberlakuan fase new normal, pasca penerapan program Pembatasan Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.
Baca Juga
Perusahaan juga telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menjamin pasokan listrik ke PLN yang nantinya didistibusikan ke masyarakat bisa berlangsung aman.
Advertisement
"Skenarionya bisa berupa pengonsentrasian pasokan dari beberapa pembangkit yang Kami operasikan ke beberapa daerah yang akan memberlakukan fase new normal. Bisa juga dengan skenario pada umumnya atau sebelum program PSBB" kata Iwan, di Jakarta (10/6/2020).
Seperti yang diketahui, sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) mulai mengkaji pelonggaran program PSBB dan mulai mengujicoba fase normal baru pasca hampir 3 bulan menerapakan program PSBB.
Adanya uji coba penerapan fase normal baru ini, tentu saja akan mempengaruhi pola konsumsi listrik masyarakat dari yang sebelumnya menerapkan kerja dari rumah dan mulai kembali melakukan aktivitas di kantor atau pusat niaga.
Â
Saksikan video di bawah ini:
Jaminan
Atas prediksi tersebut, Iwan pun memastikan jajaran PT PJB siap untuk mendukung keputusan pemerintah, dengan menjamin ketersedian pasokan listrik ke masyarakat pada saat penerapan fase kenormalan baru
"Sebagai anak usaha PLN di bidang penyediaan tenaga listrik, PT PJB akan senantiasa menjamin pasokan ke masyarakat. Hal ini dikarenakan pasokan listrik mengambil peranan penting baik itu di masa PSBB atau bahkan di fase new normal," tutupnya.
Saat ini, sebanyak 35 unit pembangkit yang dioperasikan PT PJB tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari ujung barat yakni PLTG Arun dan di ujung timur PLTU Tidore.
Â
Advertisement