Sukses

Rupiah Menguat Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan di Kamis pekan ini

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan di Kamis pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (10/6/2020), rupiah dibuka di angka 13.925 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.980 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di 13.979 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.902 per dolar AS hingga 13.945 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,57 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.014 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.083 per dolar AS.

"Hasil rapat moneter bank sentral AS The Fed dini hari tadi bakal menjadi penggerak untuk rupiah hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta seperti dikutip dari Antara.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

The Fed Pertahankan Suku Bunga

Hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan suku bunga acuan The Fed tetap pada level 0,25 persen

The Fed juga menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga dan tetap mendukung pembelian obligasi hingga 2022. Pernyataan tersebut mengindikasikan ekonomi AS masih akan melemah dalam waktu yang cukup lama.

"Pernyataan ini memberikan tekanan untuk dolar AS sehingga ini berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS pagi ini," ujar Ariston.

Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, pernyataan The Fed itu menyiratkan ekonomi global tidak akan pulih seperti sebelum wabah dalam waktu dekat.

Selain itu pasar mewaspadai gelombang kedua di negara yang sudah membuka ekonominya di tengah pandemi.

Di Indonesia, kasus positif COVID-19 malah semakin naik, yang berpotensi memperketat kembali aktivitas ekonomi.

"Ini bisa memberikan sentimen negatif ke aset berisiko," katanya.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini masih bisa bergerak menguat di kisaran Rp13.800 per dolar AS dan potensi pelemahan ke Rp14.100 per dolar AS.

Pada Rabu (10/6) , rupiah melemah 90 poin atau 0,65 persen menjadi Rp13.980 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.890 per dolar AS.