Sukses

Kiat Sukses UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Corona

Pendemi virus corona memberikan dampak yang signifikan bagi para pelaku UMKM.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi para pelaku UKM di Jakarta, wabah virus corona (Covid-19) sangat berdampak signifikan, namun hal ini berbeda bagi pelaku UKM yang menjual makanan seperti roti dan kue.

Bagi pelaku bisnis makanan ini, justru di tengah masa pandemi penjualannya meningkat dan banyak dipesan oleh para konsumennya secara delivery ataupun online.

Diondy Kusuma, pemilik Diana Bakery mengaku disaat bulan Ramadan dan masa PSBB ada banyak pelanggan yang mengirimkan produk roti maupun kue. Sehingga produk Diana Bakery jadi parsel untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.

“Rekor terbesar dalam seminggu, setiap hari secara berturut-turut jumlah kiriman tidak kurang dari 200 paket,” kata Diondy dalam keterangan resminya.

Penjualannya mengalami peningkatan hingga mencapai 30 persen selama masa pandemiini. Salah satu produk yang menjadi andalan penjualan yakni Signature Brownies kerap ludes dipesan pelanggan.

Menurutnya, kunci keberhasilan bersumber dari portal belanja online yang sudah dibangun sejak beberapa tahun silam. Merek roti yang sudah berdiri sejak 2001 ini telah memiliki platform penjualan online, baik melalui social media, e-commerce maupun website resmi.

“Merek lain banyak yang tumbang karena hanya berfokus pada penjualan offline, tetapi ketika kita sudah siap dan momennya pas maka online sangat membantu,” lanjut Diondy.

“Kami sangat bersyukur tidak harus sampai merumahkan karyawan berkat banyaknya pemesanan dari pelanggan yang ingin bersilaturahmi dengan mengirimkan produk kami,” tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemerintah Percepat UMKM Go Digital di Tengah Corona

Kementerian Koperasi dan UKM mempercepat UMKM penerapan praktik bisnis secara digital di tengah pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, mayoritas pelaku UMKM menghadapi masalah dalam pemasaran soal penurunan permintaan secara drastis, yang dominan terjadi pada sektor makanan dan minuman serta industri kreatif.

"Digitalisasi KUMKM adalah kunci pemulihan ekonomi, sebab baru 13 persen UMKM yang sudah terkoneksi dengan digital. Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan mempercepat UMKM go digital," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangannya, Sabtu (6/6/2020).

Berbagai kebijakan yang dilakukan Kemenkop antara lain dengan refocusing terhadap program pelatihan di Kemenkop. Pelatihan ini yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan KUMKM terkait digitalisasi, salah satunya adalah melalui laman www.edukukm.id  dan seri podcast.

Selain itu, dilakukan program pendampingan kakak asuh KUMKM di Smesco untuk akselerasi on boarding pelaku KUMKM dari offline ke online.

"Program lain yang langsung menyentuh usaha rakyat adalah pendampingan warung sembako offline ke online," imbuh Teten.

Untuk meningkatkan kemampuan aspek hukum pelaku UMKM, Kemenkop juga memberikan layanan konsultasi. Misalnya, program bantuan konsultasi hukum via chat dengan pengacara yang dapat diakses di portal www.JDIH.Kemenkopukm.go.id

Teten menegaskan, Kemenkop terus mendorong KUMKM untuk dapat mengoptimalisasikan pemasaran secara online. Sehingga pelaku usaha tetap produktif di kondisi pandemi yang tidak memungkinkan aktivitas transaksi secara langsung.