Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Investor membeli logam sebagai safe-haven karena kekhawatiran gelombang baru kasus virus corona menambah prospek ekonomi yang suram dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (13/6/2020), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 1,734.66 per ounce dan telah melonjak sekitar 3 persen sepanjanga pekan ini.
Harga emas menuju kenaikan mingguan terbesar sejak 10 April. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi USD 1.742,80.
Advertisement
Baca Juga
"Meskipun pasar saham tentatif rebound pagi ini, kami melihat harga emas naik karena masih ada permintaan safe-haven yang aman oleh pedagang institusional," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior OANDA.
Lonjakan kasus corona baru-baru ini di sejumlah negara bagian AS mencerminkan peningkatan pengujian akan virus ini.
“Ini bukan gelombang kedua. Ini hanya virus yang bekerja di seluruh negeri dan Anda akan melihat bahwa menggagalkan banyak rencana pembukaan kembali di seluruh negeri, yang berarti aktivitas ekonomi lebih lambat yang seharusnya mendukung harga emas," tambah Moya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Saham di AS
Indeks-indeks saham utama AS menguat kembali dari pelemahan di sesi sebelumnya pada Kamis, yang timbul dari ekspektasi The Fed akan jalan panjang menuju pemulihan ekonomi. Ini memberi bayangan padainvestor terhadap pemulihan ekonomi yang cepat.
Di tempat lain, harga paladium naik 1,1 persen menjadi USD 1,943.41 per ons. Sedangkan perak turun 1,1 persen menjadi USD 17,52. Platinum naik tipis 0,2 persen menjadi USD 812,73 per ounce, tetapi mengalami penurunan mingguan terbesar sejak akhir Maret.
Advertisement