Sukses

Revisi Target, Astra International Tunggu Hasil Kinerja Kuartal II 2020

Astra International belum bisa memperkirakan apakah saat ini akan ikut menurunkan proyeksi bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus Corona (Covid-19) yang merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 telah banyak berpengaruh terhadap kegiatan bisnis yang dijalankan perusahaan besar. Tak sedikit perusahaan yang merevisi proyeksi bisnis di tengah situasi pandemi ini.

Namun, PT Astra International Tbk menyatakan belum bisa memperkirakan apakah saat ini akan ikut menurunkan proyeksi bisnis. Perseroan baru bisa mengumumkannya pasca melihat hasil laporan di sepanjang kuartal II 2020.

"Ini sebenarnya pertanyaan yang agak forward looking, rasanya saya tidak bisa lihat secara gamblang mohon maaf," kata Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam sesi teleconference, Selasa (16/6/2020).

"Tapi bisa dibaca dari result kita nantinya, kita mungkin akan lebih terlihat pada saat kita mem-publish result kita di kuartal II," Djony menambahkan.

Senada, Djony menyampaikan, Astra International belum bisa memastikan apakah kinerja bisnis perusahaan akan rebound di era Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi saat ini.

Menurut dia, sulit memperkirakan pergerakan bisnis di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19) yang belum jelas kapan akan berakhirnya.

"Tetapi saya kira selalu kalau kita sampaikan, selalu ada hikmah. Kalau orang inggris bilang, every goal has a silver lining, mustinya di tengah-tengah situasi yang ada, ada satu kesempatan yang muncul," ujar Djony.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Untung Rp 21,7 Triliun, Astra International Bagi Deviden Rp 8,6 Triliun

Sebelumnya, PT Astra International Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020 serta menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019 sebesar Rp. 21,7 triliun.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan, laba bersih senilai Rp 8,66 triliun atau Rp 214 setiap saham dibagikan sebagai dividen tunai.

"Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pembagian dividen tersebut dan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan," kata Djony dalam siaran press conference online, Selasa (16/6/2020).

Pada pembagian dividen sebesar Rp 8,66 triliun tersebut, termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp 57 setiap saham, atau seluruhnya berjumlah Rp 2.307.562.528.980 yang telah dibayarkan pada 30 Oktober 2019.

Sehingga sisanya sebesar Rp 157 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp 6.355.917.842.980 akan dibayarkan pada 10 Juli 2020 kepada pemegang saham perseroan pada 26 Juni 2020 pukul 16:00 WIB.

Djony meneruskan, sisa pendapatan bersih Astra Internasional 2019 yang didapatkan akan disimpan sebagai laba ditahan. "Sisanya sebesar Rp 13.043 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan," ujar dia.