Sukses

Kondisi Keuangan Perbankan Masih Positif Meski Pendapatan Turun

Laporan keuangan perbankan tetap naik, meskipun pendapatan (revenue) turun drastis.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mengatakan kondisi keuangan Perbankan BRI, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dan Industri Perbankan sampai dengan Maret 2020 masih menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Meskipun pada akhirnya dampak covid-19 terhadap industri perbankan menyebabkan berbagai masalah seperti likuiditas akibat penundaan bayar bunga dan pokok, profitabilitas akibat penundaan bayar bunga, dan kualitas aset.

“Profitabilitas Jangan ditanya pasti kena dan kualitas aset pasti disitu akan sangat challenge bagaimana kita harus fokus mempertahankan likuiditas aset itu, kemudian profitabilitas pastikan nya dimana pendapatan bunga menurun kemudian kita mengandalkan transaksi-transaksi, kemudian biaya-biaya tertentu seperti sewa, iuran dan lainnya,” kata Sunarso dalam Webinar HIPMIxBUMN, Selasa (16/6/2020).

Kendati begitu, Sunarso mengatakan bahwa laporan keuangan tetap naik, meskipun pendapatan (revenue) turun drastis. Namun demikian sampai bulan Maret 2020 pengaruh terhadap ekonomi mulai dirasakan, khususnya perbankan dari Januari-Februari masih normal.

“Saya bicara bahwa secara industri, aset masih tumbuh 8,2 persen, kredit 8,0 persen, simpanan dana masyarakat 9,5 persen.  kemudian indikator-indikator rasio keuangan lain masih menunjukkan tingkat yang sehat di mana Loan to Deposit Ratio (LDR) 93,3 persen, Non Performing Loan (NPL) 2,8 persen, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) 21,7 persen,” jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Kredit

Sedangkan di BRI sendiri, ia menyebut LDR-nya sebesar 90,5 persen, artinya masih batas cukup likuiditas, untuk mengcover pertumbuhan kredit, begitupun dengan NPL masih ada di batas-batas yang aman sampai posisi Maret yakni 3,0 persen, dan CAR-nya 18,6 persen.

Sementara untuk Himbara sendiri, asetnya 7,1 persen, kredit 11,0 persen, simpanan 10,2 persen, LDR 94,6 persen, NPL 2,8 persen. Sehingga seperti yang Sunarso sebutkan, industri keuangan khususnya perbankan masih mengalami pertumbuhan yang positif.