Liputan6.com, Jakarta Para petani di Tanah Air, termasuk di di Desa Watu-watu, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara mulai intens menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan). Salah satu alsintan yang digunakan adalah mesin Combine Harvester saat panen.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, petani harus mampu memanfaatkan penggunaan alsintan.
Baca Juga
“Kami ingin pertanian Indonesia menjadi maju, mandiri, dan modern. Kemajuan sektor pertanian ini tercermin dengan penggunaan alat dan mesin pertanian. Oleh sebab, itu kita mengimbau para petani untuk selalu memanfaatkan alsintan untuk membantu aktivitasnya,” tutur Mentan SYL, Rabu (17/6).
Advertisement
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan petani harus mampu menggenjot produktivitas panen.
“Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan alsintan. Petani bisa memanfaatkan alsintan sejak olah lahan hingga panen. Semuanya bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, karena tuntutan pertanian sekarang adalah meningkatkan produksi,” tuturnya.
Di Sulawesi Tenggara, misalnya, para petani memilih Combine Harvester untuk melakukan panen. Jika sejumlah daerah musim panen padi telah dilewati, namun untuk Provinsi Sulawesi Tenggara baru memasuki musim panen padi di akhir bulan Mei lalu. Salah satunya panen yang dilakukan di Desa Watu-watu, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana.
Menurut penyuluh pertanian di Desa Watu-watu kegiatan panen yang dilakukan menggunakan Combine Harvester, membuat waktu panen lebih singkat. Namun dapat meminimalkan tingkat kehilangan hasil serta tidak mengumpulkan banyak orang di lahan.
“Umumnya kegiatan panen di kabupaten Bombana sudah menggunakan mesin Combine Harvester. Petani sudah merasakan manfaatnya dari mesin ini. Semoga dengan panennya petani, maka ketersediaan pangan khususnya di Kabupaten Bombana dapat terpenuhi,” kata Salmon.
Salah seorang pemilih lahan, Herman, mengaku sangat terbantu dengan penggunaan combine harvester.
“Saya sangat terbantu dengan adanya mesin panen ini. Waktu panen tidak lama, cepat selesai, dan gabah langsung masuk ke dalam karung,” ujar Herman.
(*)