Sukses

Dirut Telkom: Kalau Pak Presiden Punya Mas Menteri, Kami Punya Mas Direktur

Bos Bukalapak Fajrin Rasyid turut meramaikan jajaran direksi Telkom dengan menjabat sebagai Direktur Digital Business menggantikan Faizal R. Djoemadi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2019 pada Jumat (19/6/2020). RUPST memutuskan untuk menyetujui pergantian seluruh direktur Telkom kecuali Ririek Adriansyah yang masih bertahan sebagai Direktur Utama.

Nama bos Bukalapak, salah satu e-commerce unicorn di Indonesia, M Fajrin Rasyid turut meramaikan jajaran direksi Telkom dengan menjabat sebagai Direktur Digital Business menggantikan Faizal R. Djoemadi.

"Kami butuh membawa BoD yang bisa mendukung, seperti mas Fajrin. Kalau Pak Presiden punya Mas Menteri (Nadiem Makarim), Telkom punya Mas Direktur (Fajrin)," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam konferensi pers, Jumat (19/6/2020).

Fajrin merupakan salah satu direktur dengan usia di bawah 40 tahun, tepatnya 33 tahun. Lahir di tahun 1986, Fajrin bersama Ahmad Zaky dan Nugroho Herucahyono mendirikan Bukalapak yang saat ini bervaluasi mencapai USD 2,5 miliar.

Menteri BUMN Erick Thohir memang pernah memberi bocoran soal direksi Telkom dari kalangan milenial. Katanya, direksi itu berusia di bawah 40 tahun.

"Salah satu direksinya nanti berusia di bawah 40 tahun," kata Erick Thohir dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.

Erick menambahkan, bahwa sejak awal menjabat di BUMN, ia ingin 15 persen direksi perempuan dan 5 persen dari milenial.

"Ini juga strategi membangun talenta muda. Apakah dengan magang, shortcourse, termasuk menghadirkan 30 persen CSR BUMN untuk penduduk," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Sepak Terjang

Sebagai informasi, Fajrin merupakan salah satu pendiri platform e-commerce Bukalapak bersama Ahmad Zaky. Dirinya sebelumnya bekerja sebagai konsultan di Boston Consulting Group (BCG) dengan pengalaman di berbagai industri besar termasuk layanan publik, keuangan, IT, otomotif, ritel, dan FMCG.

Fajrin yang lahir tahun 1986 berusia 33 tahun saat ini. Ia memperoleh gelar sarjana di bidang teknologi informasi dengan predikat summa cum laude dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kemudian, ia bergabung dalam Stanford-Endeavor Innovation and Growth Program dari Stanford University dan Scaling Entrepreneurial Ventures Program dari Harvard University.

Fajrin mampu memimpin Bukalapak menjadi perusahaan yang memberi dampak bagi kehidupan sosial dan ekonomi bangsa. Melalui terobosannya yaitu meningkatkan adopsi teknologi oleh pelaku UMKM yang bekerjasama dengan 34 Pemerintah Provinsi dan 416 Kabupaten di seluruh Indonesia.

Selain itu membangun Learning Center bersama Universitas Pamulang agar pelaku UMKM dapat belajar memanfaatkan bisnis online, membuka kesempatan di pasar daring agar UMKM Purbalingga dapat terhubung ke pengguna Bukalapak melalui fitur Tuka Tuku Purbalingga.

Serta, mengkoneksi lebih dari 2 juta warung dan agen individu melalui strategi offline to online Mitra Bukalapak, terakhir membuka kesempatan pelaku UMKM untuk memperluas pasar ke mancanegara melalui BukaGlobal.