Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggandeng ratusan warung kecil dan agen makanan di sekitar kantor cabang di berbagai wilayah Indonesia. Warung dan agen tersebut akan menyiapkan lebih dari 120 ribu paket sembako senilai total Rp 6 miliar.
“Ini adalah salah satu bentuk dukungan kami kepada pemerintah juga kepada pelaku usaha agar bisa terus menggerakkan roda perekonomian khususnya pada sektor mikro yang sangat terdampak oleh wabah corona,” Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan dalam keterangannya, Minggu (21/6/2020).
Baca Juga
Lebih lanjut Rully mengatakan bahwa seluruh paket tersebut telah didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 secara langsung, maupun melalui yayasan panti asuhan atau panti jompo mulai dari periode akhir Mei dan akan terus dilaksanakan hingga akhir Juni mendatang.
Advertisement
Salah satu pelaku usaha makanan yang dilibatkan dalam kegiatan Bank Mandiri ini seperti jaringan Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara), yang menyediakan 4.000 paket takjil Ramadan.
Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan pengurus RT, RW serta kelurahan setempat dalam program tersebut untuk memastikan penyaluran paket makanan dan sembako tersebut tepat sasaran.
Demikian Rully menambahkan, program Mandiri Untuk Negeri ini adalah salah satu aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari Bank Mandiri dan diharapkan dapat sedikit membantu serta meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bank Mandiri Telah Restrukturisasi Kredit Senilai Rp 60,8 Triliun
Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk mencatat telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 323.618 debitur hingga 29 Mei 2020. Nilai dari restrukturisasi kredit tersebut mencapai Rp 60,8 triliun. Sebagian besar debitur yang mengajukan restrukturisasi berasal dari kalangan pelaku UMKM dan ritel.
"Bank Mandiri mendukung program pemerintah dan regulator untuk memberikan relkasasi kredit kepada debitur terdampak Covid-19. Sampai 29 Mei 2020, Bank Mandiri telah melakukan restrukturisasi terhadap lebih dari 323 ribu debitur dengan nilai mencapai Rp 60,8 triliun atau 8 persen dari total kredit Bank Mandiri," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, Senin (8/6/2020).
Adapun, dari total debitur yang direstrukturisasi, 72 persen diantaranya merupakan debitur segmen SME dan Mikro dengan nilai sebesar Rp 25,6 triliun.
Royke melanjutkan, mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 11/POJ.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian sebagai Kebijakan Countercyclical di tengah pandemi COVID-19, skema yang dilakukan Bank Mandiri untuk melakukan restrukturisasi debitur antara lain penundaan angsuran pokok dan bunga (grace period), perpanjangan tenor, dan perubahan angsuran.
"Kami terus memonitor perkembangan perekonomian nasional maupun global untuk menentukan langkah-langkah berikutnya," ujar Royke.
Advertisement