Sukses

Wapres Ma'ruf Amin: Indonesia Punya Cara Sendiri Tangani Covid-19

Upaya yang dilakukan Indonesia dalam penanganan Covid-19 tentu berbeda dengan negara-negara lain di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa seluruh negara di dunia tengah berjuang menghadapi pandemi Corona. Semua negara pun mengeluarkan kebijakan masing-masing untuk menangani wabah ini. 

Upaya yang dilakukan Indonesia dalam penanganan Covid-19 tentu berbeda dengan negara-negara dunia yang juga mengalami masalah yang sama. Beberapa negara bahkan menciptakan kebijakan ekstrem seperti lockdown, tetapi pemerintah tetap memilih pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.

"Ini yang sering disebut sebagai bekerja belajar dan beribadah dari rumah," katanya pada saat sambutan di acara penganugerahan penghargaan dan insentif kepada pemenang lomba inovasi daerah, di Jakarta, Senin (22/6/2020).

 Ma'ruf Amin melanjutkan, ada empat prioritas yang menjadi fokus utama pemerintah Indonesia untuk menangani pandemi Corona. Pertama adalah masalah kesehatan dan keselamatan masyarakat. Di sini pemerintah ingin memutus penyebaran virus agar masyarakat tidak terinfeksi.

"Kedua adalah meningkatkan kapasitas pelayanan medis agar mereka yang terpapar dapat ditangani dengan baik," lanjut dia.

Upaya ketiga yang dilakukan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah membangun mekanisme untuk melacak masyarakat yang berpotensi terpapar virus. Caranya dengan melalui pelaksanaan tes Covid-19 secara masif serta mengharapkan protokol isolasi mandiri yang ketat.

"Dan upaya keempatnya adalah menerapkan PSBB dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," kata Ma'ruf Amin.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dampak Terhadap Ekonomi

Kendati begitu, Ma'ruf Amin mengakui apapun kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat diambil oleh suatu negara pasti akan berdampak terhadap kegiatan ekonomi, tak terkecuali Indonesia.

Di mana pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I 2020 sudah mengalami perlambatan hanya tumbuh 2,97 persen, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I 2019.

Oleh karena itu, selain upaya keras dengan mengendalikan penyebaran covid-19, pada saat yang sama pemerintah juga tetap menangani dampak ekonomi agar tidak terpuruk terlalu dalam dan bahkan bisa dapat bangkit kembali.

"Selain bagian dari transisi sampai ditemukannya vaksin dan obat saat ini pemerintah juga dengan sangat serius mengkaji penerapan tatanan baru atau new normal. Upaya ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat menuju tatanan baru yang aman dari covid-19 dan tetap produktif hal ini juga dilakukan untuk mendorong pergerakan ekonomi," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com