Sukses

Asosiasi: Belum Ada Kenaikan Klaim Asuransi Jiwa di Kuartal II 2020

Asuransi jiwa selama memasuki masa transisi dari pandemi covid-19, belum terjadi peningkatan klaim maupun nasabah.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon, mengatakan bahwa pada perkembangan kuartal II 2020 mengenai asuransi jiwa selama memasuki masa transisi dari pandemi covid-19, belum terjadi peningkatan klaim maupun nasabah.

"Untuk data lengkapnya, dilaporkan para Anggota ke asosiasi setiap triwulanan. Jika terjadi kenaikan, baru akan terlihat setelah Q2 berlalu,” kata Budi kepada Liputan6.com, Senin (22/6/2020).

Menurutnya data mengenai klaim asuransi jiwa baik penurunan dan peningkatan dari kuartal sebelumnya masih dalam proses, karena saat ini baru memasuki kuartal II.  Begitupun dengan klaim asuransi jiwa pada kuartal I juga tidak terjadi peningkatan.

Demikian ia menegaskan bahwa untuk kuartal II masih belum dihimpun informasi terkait asuransi jiwa apakah terjadi peningkatan klaim atau nasabah, masih membutuhkan waktu hingga kuartal II selesai, dan sampai setiap perusahaan asuransi menyampaikan laporannya.

“Data Q2 baru akan diterima asosiasi di akhir Juli,” pungkasnya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Efek Corona, OJK Sebut Premi Asuransi Tumbuh Negatif

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan catatan premi asuransi jiwa yang tumbuh negatif pada triwulan pertama 2020 sebesar 13,8 persen imbas pandemi Covid-19.

“Tren pertumbuhan premi asuransi mengalami penurunan khususnya asuransi jiwa. Premi asuransi jiwa terkoreksi minus 13,8 persen, di mana Desember 2019 lalu hanya minus 0,38 persen. Tren asuransi umum tumbuh rendah di level 3,65 persen, dimana pada Desember lalu, tumbuhnya 15,65 persen. Ini terkoreksi betul di industri asuransi akibat Covid-19,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, Senin (11/5/2020).

Selain premi, tanda pukulan Corona juga terlihat dari rasio modal atau Risk based capital (RBC). RBC merupakan tolak ukur yang dapat memberitahu tingkat keamanan finansial atau kesehatan perusahaan asuransi. RBC dikatakan sehat bila nilainya semakin besar.

Kendati demikian, Wimboh juga menyebutkan bahwa RBC asuransi jiwa masih terjaga dalam batas aman, yakni sebesar 642,7 persen, turun dari akhir tahun 2019 lalu yang mencapai 789 persen

3 dari 3 halaman

Asuransi Umum

Sedangkan untuk asuransi umum, rasio kecukupan modalnya mencapai 297,3 persen dibandingkan posisi Desember 2019 yang mencapai 345 persen.

"Asuransi jiwa dan umum masih terjaga di threshold, namun menurun," kata Wimboh dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual.