Sukses

Ini Tantangan Susun Laporan Keuangan Perusahaan di Tengah Pandemi

Akuntan diharapkan dapat memberikan arahan bagaimana pelaku bisnis menangani ketidakpastian dari sisi keuangan di tengah pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona secara nyata mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam mengelola bisnis atau perusahaan. Bisnis diharuskan untuk selalu mempertimbangkan bagaimana pandemi mempengaruhi operasional mereka.

Dalam kondisi ini, akuntan diharapkan dapat memberikan arahan bagaimana pelaku bisnis menangani ketidakpastian dari sisi keuangan.

Tiga organisasi profesi akuntan, yakni ICAEW (Institute of Chartered Acountants in England and Wales), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA) menyampaikan bahwa tantangan yang sama juga tengah dihadapi oleh para akuntan di tiga negara yaitu Australia, Malaysia, dan Indonesia.

"Kita menghimpun para pakar dari Australia, Malaysia, dan Indonesia, untuk melihat berbagai masalah pelaporan keuangan yang dihadapi oleh para akuntan di masing-masing negara, dan bagaimana peran aktif dari organisasi profesi akuntan dalam memfasilitasi pembelajaran online bagi para akuntan di era teknologi saat ini," kata Head of Indonesia ICAEW, Conny Siahaan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (24/6/2020).

ICAEW menyoroti beberapa masalah utama yang perlu diperhatikan oleh akuntan dalam proses audit akun bisnis mereka untuk tahun ini. ICAEW juga menerbitkan panduan singkat mengenai dampak Covid-19 untuk bisnis dengan periode pelaporan keuangan di tahun 2019 dan awal tahun 2020.

Tantangan pertama yaitu mengenai keberlangsungan bisnis dan pemberian informasi tambahan mengenai tingkat ketidakpastian (material uncertainty) yang dapat mempengaruhi kemampuan bisnis untuk tetap beroperasi. Ini menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

"Akuntan perlu mempertimbangkan semua informasi yang relevan saat ini dan di masa mendatang tentang bisnis terkait. Bisnis perlu mempertimbangkan secara seksama jangka waktu Covid-19 terhadap periode pelaporan mereka," jelas conny.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tantangan Berikutnya

Tantangan berikutnya yaitu akuntan juga perlu mempertimbangkan munculnya informasi baru tentang pandemi dan dampaknya pada bisnis dan operasional. Bisnis dengan periode pelaporan akhir tahun 2020 perlu mempertimbangkan secara hati-hati kondisi bisnis mereka pada akhir periode pelaporan.

Bisnis yang memiliki periode pelaporan 31 Maret 2020, khususnya, akan menjadi yang pertama kali memperlihatkan dampak Covid-19 pada -laporan keuangan mereka.

"Akuntan diharapkan untuk judgment yang lebih besar dalam menilai dampak Covid-19 dalam hal apakah mereka harus melakukan penyesuaian atau tidak," katanya.

Selanjutnya, jika bisnis sampai pada kesimpulan bahwa Covid-19 adalah peristiwa penyesuaian, maka mereka perlu melakukan peninjauan secara menyeluruh atas akun yang menjadi bagian dari ketidakpastian penilaian dan estimasi, terutama akun yang mungkin terdampak secara masif oleh Covid-19.

"Instrumen keuangan, investasi properti, aset tetap, aset tak berwujud (intangibles), dan aset hak-guna (dalam transaksi sewa atau lease) adalah beberapa contoh akun yang perlu diteliti secara cermat.

Bisnis juga perlu mengetahui tentang utang dan piutang mereka, serta kontrak dengan pihak ketiga yang mungkin turut terkena dampak dan perlu ditinjau kembali," tegasnya.

Namun, jika bisnis menemukan bahwa Covid-19 sebenarnya bukanlah peristiwa penyesuaian. Dalam keadaan ini, bisnis perlu melanjutkan persiapan akun mereka, berdasarkan seluruh informasi yang tersedia pada akhir periode pelaporan.

"Aset dan liabilitas tidak boleh disesuaikan terhadap dampak potensial mereka, kecuali jika dianggap mempengaruhi keberlangsungan bisnis. Segala peristiwa material yang non penyesuaian (non- adjusting events) harus diinformasikan melalui catatan. Bisnis perlu mempertimbangkan dampak Covid-19, khususnya untuk operasional mereka," tutup Edward.