Penerima Insentif Perpajakan Didominasi Sektor Perdagangan

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 360.800 wajib pajak (WP) telah menikmati insentif perpajakan yang diberikan pemerintah, hingga Rabu malam, 24 Juni 2020. Ini menjadi salah satu insentif fiskal bagi dunia usaha. 

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat penerima terbanyak insentif pada sektor perdagangan.

Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Pajak DJP, Ihsan Priyawibawa menjabarkan fasilitas PPh pasal 21 ditanggung pemerintah diberikan kepada 43.356 WP.

Kemudian fasilitas PPh Pasal 22 impor diberikan kepada 2.852 WP, PPh Final Pasal 23 UMKM diberikan kepada 118.408 WP, dan PPh Pasal 25 diberikan kepada 25.614 WP.

Sektor selanjutnya yang menerima fasilitas insentif perpajakan terbanyak adalah industri. Dengan 21.213 WP telah menerima fasilitas PPh Pasal 21 ditanggung pemerintah.

Kemudian 5.543 WP menerima fasilitas PPh Pasal 22 impor, 13.749 WP telah menerima fasilitas PPh Final Pasal 23 UMKM, dan 8.873 WP menerima fasilitas PPh Pasal 25.

"Selanjutnya di sektor jasa perusahaan, jasa lain, dan jasa akomodasi dan makanan minuman," kata Ihsan.

Sementara itu, dari total pemohon, 7 persen wajib pajak  ditolak permohonannya. Baik karena sektor usahanya tidak memenuhi kriteria Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 44 Tahun 2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Covid-19, ataupun karena WP pemohon insentif pajak belum menyampaikan SPT Tahunan 2018.

"SPT tahunan 2018 sebagai basis kita untuk menentukan basis pajak yang eligible untuk menentukan penerima manfaat," ujarnya.

Tonton Video Ini