Liputan6.com, Jakarta Saat ini terdapat sejumlah produsen ventilator nasional yang telah mampu memenuhi standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga ventilator tersebut siap diproduksi massal untuk membantu pengobatan pasien Covid-19.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan pihaknya terus mendorong pengembangan produksi ventilator lokal. Sebab, alat tersebut belakangan kebutuhan kian meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19 di Tanah Air.
Baca Juga
"Sudah ada beberapa produsen yang memenuhi persyaratan Kementerian Kesehatan. Dan mereka menyatakan kesiapannya untuk memproduksi ventilator," kata dia dalam video conference, Kamis (25/6/2020).
Advertisement
Saat ini, Kemenperin fokus agar ventilator dapat diproduksi secara massal untuk didistribusikan ke sejumlah rumah sakit.
Untuk mengejar target, pihaknya terus mendorong produsen dalam pengembangan ventilator karya anak bangsa tersebut.
Antara lain membantu ketersediaan bahan baku untuk jenis komponen yang tidak bisa didapatkan dari dalam negeri.
Apalagi berbagai negara tengah melakukan karantina wilayah atau lockdown untuk menekan pandemi global tersebut.
Untuk itu, pemerintah akan terus membantu penyediaan bahan baku tersebut untuk memperlancar proses produksi ventilator. Mengingat tingginya keperluan sejumlah daerah akan alat bantu pernafasan tersebut.
"Ventilator menjadi bagian penting untuk pasien Covid-19. Alat bantu ini akan terus dikembangkan," jelasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Tonton Video Ini
Menristek: Indonesia Siap Produksi Ventilator Lokal untuk Pasien Covid-19
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa Indonesia telah siap memproduksi ventilator sendiri untuk penanganan Covid-19.
Dia menyatakan, Universitas Indonesia (UI) mendukung ketersediaan 300 unit ventilator COVENT-20 untuk sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
"Meskipun barangkali masih ada komponen impor di dalam ventilator tersebut, tapi saya sudah diberi informasi bahwa 70% dari ventilator yang bisa disaksikan ini berasal dari Indonesia atau lokal kontennya 70%," kata Bambang saat konpers di BNPB, Rabu (24/6/2020).
Dia mengatakan, ventilator ini berhasil dibuat atas kerja sama dua fakultas di UI yaitu Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik. Sementara pendanaan ventilator baik produksi dan distribusi dilakukan atas kerja sama dengan ikatan alumni dan filantropis dengan metode crowd funding.
"Kita masih menunggu tentunya ventilator-ventilator jenis lain karena dari semua ventilator yang sudah mendapatkan izin edar, belum ada ventilator untuk ICU, namun tidak lama lagi kita akan mendapatkan ventilator untuk ICU sehingga kita memiliki lengkap semua jenis," tambah Bambang.
Advertisement