Sukses

Masuki New Normal, BRI Fasilitasi Pedagang Pasar Tradisional Lewat Web Pasar

Dalam memfasilitasi pedagang pasar tradisional agar tetap produktif pada era kenormalan baru, BRI telah merilis Web Pasar.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki era kenormalan baru pasca pandemi, cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka pun turut berubah, yakni mengarah pada pemanfaatan teknologi daring. Sehingga, mau tidak mau penyedia barang atau jasa juga hatus mengikuti pola konsumsi masyarakat ini.

Dalam memfasilitasi pedagang pasar tradisional agar tetap produktif pada era kenormalan baru, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah merilis Web Pasar, yakni dukungan digitalisasi transaksi di pasar-pasar agar para pedagang dapat memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual tanpa harus bertemu secara langsung di lokasi pasar.

Adapun produk yang bisa dibeli antara lain sembako, sayuran, daging, buah-buahan, dan berbagai kebutuhan lainnya melalui Website yang langsung terhubung dengan penjual di Pasar.

"Cara berdagang di pasar yang berubah, dan cara membeli konsumsi yang berubah.Maka kemudian BRI juga hadir dengan Web Pasar, itu adalah pedagang-pedaganga di pasar ditata, kemudian distandarisasi kualitasnya, penampilannya, kemudian dikasih aplikasi Web Pasar dan diajari," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam talkshow Indonesian Consumers Outlook: Understanding the Market from Nation’s Biggest Bank, Sabtu (27/6/2020).

Kemudian, lanjut dia, konsumen akan diberitahu mengenai layanan ini melalui iklan di media sosial. Selain itu, Sunarso menyebutkan bahwa layanan ini dapat setidaknya menambah satu jenis pekerjaan baru, yakni kurir.

Dimana setelah konsumen setuju untuk membeli barang dati pedagang pasar, maka dibutuhkan kurir untuk mengantarkan barang yang dibeli.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Beri Edukasi

Kurir ini nantinya juga akan diedukasi mengenai teknologi pembayaran, apakah tunai, cashlesas atau menggunakan QR code, sehingga bisa melayani semua jenis transaksi dari masyarakat.

"Jadi pola konusmsi kedepan, pola memenuhi konsumsi ini yang akan berubah mengarah kepada interkasi jual beli secara online, kemudian pembayaran secara cashless dan ini yang akan bekembang, dan itulah bank harus memfasilitasi perubahan preferensi masyarakat ini," jelas Sunarso.

Bahkan, sembari menutup pernyataan, Sunarso menyebutkan negara akan dapat menghemat hingga puluhan triliun jika nanti seluruh transaksi berupa cashless, karena tidak perlu mencetak uang.

Saat ini, Bank BRI bersama Pengelola Pasar telah merilis 3.232 Web pasar secara Nasional, 355 diantaranya berada di wilayah DKI Jakarta.