Sukses

Transaksi Digital BRI Tumbuh 4 Kali Lipat di Tengah Pandemi Corona

Kenaikan transaksi digital BRI saat mulai diterapkannya kebijakan PSBB, WFH (work from home) dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Corona memaksa kegiatan ekonomi berhenti sejenak. Berbagai aktivitas terganggu termasuk bagi layanan perbankan. Namun, Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih mencatatkan pertumbuhan transaksi digital yang signifikan.
 
Direktur Konsumer BRI Handayani menyatakan, transaksi internet banking dan transaksi perbankan berbasis e-commerce meningkat 4 kali lipat sejak Maret.
 
Tepatnya saat kebijakan antisipasi penyebaran wabah virus Corona mulai diterapkan pemerintah, seperti PSBB, WFH (work from home) dan lainnya. 
 
"Dari Maret diterapkannya PSBB, WFH dan lainnya, ini sangat cepat, terbukti transaksi internet banking dan yang berbasis e-commerce meningkat hampir 4 kali lipat dari kondisi sebelum Maret. Growth berbasis digital sangat luar biasa," kata Handayani dalam acara Live Stream Vol. 4 x BRI, Minggu (28/6/2020). 
 
Pandemi Corona menjadi sebuah stopper atau momentum bagi bisnis khususnya perbankan untuk meninjau ulang rencana kerja mereka. Oleh karenanya, adaptasi dibutuhkan untuk mendukung keberlanjutan usaha. 
 
"Pandemi ini memang sangat luar biasa pembelajarannya. Ini jadi sebuah stopper untuk kita, untuk review kembali apakah yanh sudah dilakukan ini sudah in the right track atau belum," jelas dia. 
 
Adapun dalam keterangan resminya, BRI mencatatkan pertumbuhan digital dengan nominal volume mencapai Rp 1.928 triliun dengan jumlah transaksi 2,73 miliar. 
 
Transaksi elektronik banking pada April 2020 secara YoY tumbuh sebesar 18,71 persen untuk jumlah transaksi, dan 7,94 persen untuk volume transaksi. Selain itu, transaksi Internet Banking/BRImo maupun SMS Banking mengalami kenaikan YoY sebesar 73,08 persen dari sisi jumlah transaksi dan 21,08 persen dari sisi volume transaksi. 

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Masuki New Normal, BRI Fasilitasi Pedagang Pasar Tradisional Lewat Web Pasar

Memasuki era kenormalan baru pasca pandemi, cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka pun turut berubah, yakni mengarah pada pemanfaatan teknologi daring. Sehingga, mau tidak mau penyedia barang atau jasa juga hatus mengikuti pola konsumsi masyarakat ini.

Dalam memfasilitasi pedagang pasar tradisional agar tetap produktif pada era kenormalan baru, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah merilis Web Pasar, yakni dukungan digitalisasi transaksi di pasar-pasar agar para pedagang dapat memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual tanpa harus bertemu secara langsung di lokasi pasar.

Adapun produk yang bisa dibeli antara lain sembako, sayuran, daging, buah-buahan, dan berbagai kebutuhan lainnya melalui Website yang langsung terhubung dengan penjual di Pasar.

"Cara berdagang di pasar yang berubah, dan cara membeli konsumsi yang berubah.Maka kemudian BRI juga hadir dengan Web Pasar, itu adalah pedagang-pedaganga di pasar ditata, kemudian distandarisasi kualitasnya, penampilannya, kemudian dikasih aplikasi Web Pasar dan diajari," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam talkshow Indonesian Consumers Outlook: Understanding the Market from Nation’s Biggest Bank, Sabtu (27/6/2020).

Kemudian, lanjut dia, konsumen akan diberitahu mengenai layanan ini melalui iklan di media sosial. Selain itu, Sunarso menyebutkan bahwa layanan ini dapat setidaknya menambah satu jenis pekerjaan baru, yakni kurir.

Dimana setelah konsumen setuju untuk membeli barang dati pedagang pasar, maka dibutuhkan kurir untuk mengantarkan barang yang dibeli.