Sukses

5 Tips Bikin Pekerja Merasa Aman saat Kembali Kerja dari Kantor

Pemilik bisnis masih perlu memastikan karyawan merasa aman, baik di tempat kerja maupun saat menuju lokasi kerja.

Liputan6.com, Jakarta Selama beberapa bulan, sebagian besar perusahaan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah bagi karyawannya. Langkah aman demi melindungi pekerja dari infeksi virus Corona, tapi tetap menjaga bisnis terus berjalan.

Kini, beberapa negara mulai kembali membuka kegiatan bisnis. Pintu toko, kantor, dan pabrik mulai kembali dibuka, seiring meredanya infeksi Virus Corona.

Namun, kemudian para pemimpin bisnis harus memutar otak, tentang prosedur keselamatan atau protokol kesehatan yang harus diterapkan demi mencegah penyebaran Covid-19. 

Pemilik bisnis masih perlu memastikan karyawan merasa aman, baik di tempat kerja maupun saat menuju lokasi kerja. Apalagi jika masih ada keraguan dari pekerja untuk kembali beraktivitas di kantor.

Dengan komunikasi dan pemberian pemahaman yang cukup, Anda dapat membantu karyawan merasa aman di tempat kerja. 

Inilah beberapa langkah yang perlu Anda lakukan, seperti melansir laman Inc.com, Senin (29/6/2020).

1. Jelaskan alasan di balik kebijakan baru perusahaan

Langkah pertama yang dilakukan dengan memberikan pemahaman tentang kebijakan yang meminta mereka kembali bekerja dari kantor.

Beri pengertian karyawan tentang praktik, peralatan, dan prosedur protokol kesehatan merupakan cara terbaik untuk membantu mereka maupun pelanggan merasa aman.

Misalkan tentang alasan pembatasan karyawan yang masuk. Atau bila menyangkut pelanggan, penyebab adanya pembatasan yang bisa dilayani.

Jelaskan kebijakan tentang pengecekan suhu tubuh, dan penyemprotan disinfektan atau aturan cuci tangan. Pemahaman bisa memberikan karyawan dan konsumen rasa lebih aman.

 

 

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 3 halaman

2. Ikut ketentuan pemerintah

Dengan peraturan yang terus berubah, sangat penting untuk mendapatkan informasi terbaru. Sebelum membuka kantor kembali, coba cari tahu berbagai kebijakan yang ada dari pemerintah pusat atau daerah.

Informasi tentang kebijakan ini kemudian sampaikan juga ke pekerja. Seperti ketentuan pemakaian alat pelindung diri dan lainnya.

Melalui pembicaraan dengan pekerja, perbarui pedoman perusahaan yang mengacu pada aturan baru. 

3. Terbuka tentang aturan yang ada

Diskusikan dengan karyawan tentang berbagai aturan yang ada. Diskusi dengan pekerja sangat penting. Seperti pedoman pemakaian alat pelindung diri (APD).

Dengarkan kegundahan pekerja dan pada saat itu jelaskan tentang prosedur dan peraturan setempat. Atas dasar percakapan itu, perbarui pedoman yang Anda miliki, atau tulis pedoman baru untuk membuatnya berfungsi.

Izinkan karyawan menggunakan APD yang membuat mereka merasa paling aman saat di tempat kerja.

Tanyakan kepada karyawan apakah mereka memiliki kondisi medis yang dapat terganggu dari pemakaian APD tersebut. Kuncinya adalah fleksibel, untuk mengatasi masalah di tempat kerja.

 

3 dari 3 halaman

4. Tekankan pentingnya keamanan

Karyawan mungkin memiliki pandangan berbeda tentang tindakan pencegahan keselamatan apa yang diperlukan di tempat kerja.

Inilah sebabnya, sangat penting bagi manajemen menciptakan materi pelatihan dan mengkomunikasikannya dengan jelas kepada semua karyawan.

Satu-satunya cara karyawan akan merasa benar-benar aman adalah jika prosedur yang disepakati diikuti oleh semua orang.

5. Dokumentasikan semua aturan dan materi pelatihan baru

Karyawan harus dilatih tentang cara memahami satu kondisi bahaya serta bagaimana menangani masalah keselamatan dengan tepat.

Itu bisa berarti melaporkan masalah tersebut langsung ke penyelia atau menangani masalah secara langsung dengan pelanggan.  Hal yang baik untuk selalui mendokumentasikan masalah apa pun yang terjadi.

Pastikan untuk mendokumentasikan setiap perubahan prosedur, apakah itu penggunaan APD, aturan kebersihan tertentu, atau hal lain.

Dengan begitu, semua orang bisa bekerja dengan buku pedoman yang sama. Dokumen-dokumen ini juga berguna jika gugatan karyawan muncul.