Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 meluluhlantakkan dunia. Bermula dari Wuhan, China, virus ini menerjang sebagian besar negara. Tak hanya berdampak ke sektor kesehatan, di mana banyak warga dunia yang terjangkit, perekonomian dunia ikut rontok.
Pertumbuhan ekonomi anjlok menjadi kenyataan yang harus diterima sebagai efek Virus Corona. Pandemi Virus Corona yang memicu terhentinya ekonomi, disebut-sebut setara dengan kondisi saat terjadi Depresi Hebat.
Baca Juga
International Monetary Fund (IMF) bahkan memproyeksikan pertumbuhan global minus 4,9 persen pada 2020, atau 1,9 poin persen di bawah perkiraan World Economic Outlook (WEO) April 2020.
Advertisement
Sementara pada 2021, pertumbuhan global diproyeksikan sebesar 5,4 persen. Secara keseluruhan, ini akan membuat persentase PDB 2021 sekitar 6,5 poin lebih rendah daripada proyeksi pra-COVID-19 di Januari 2020.Â
Melansir laman cfr.org, Senin (29/6/2020), Global World Tracker, melacak pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan memetakan kinerja pertumbuhan ekonomi 91 negara di seluruh dunia.
Global Growth Tracker mengumpulkan data pertumbuhan ekonomi, terutama yang melaporkan data kuartalan secara rutin ke Dana Moneter Internasional (IMF) melalui International Financial Statistics (IFS). Serta data pertumbuhan yang dimasukkan dalam Global Economic Monitor (GEM) Bank Dunia.
Namun, hingga 1 Juni 2020, tercatat hanya sekitar sepertiga dari negara yang ada di dunia melaporkan data PDB kuartal I miliknya.
Terlihat jika pada kuartal I, negara-negara di dunia harus menerima jika pertumbuhan ekonomi mereka anjlok dari kuartal sebelumnya. Bahkan harus ada yang menuai angka minus.
Berikut data pertumbuhan ekonomi kuartal I dari 27 negara di dunia, mengacu data Global Growth Tracker:
Negara              Pertumbuhan ekonomi
1. Amerika                0,5 persen
2. Meksiko                 -2,2 persen
3. Peru                   -3,3 persen
4. Maroko                  1,9 persen
5. Spanyol                 -3,8 persen
6. Prancis                  -5,2 persen
7. Inggris                  -1,8 persen
8. Jerman                  -2,3 persen
9. Hungaria                 2 persen
10. Romania                 2,7 persen
Â
Saksikan video di bawah ini:
Negara Lainnya
11. Polandia                 1,6 persen
12. Latvia                   2,6 persen
13. Slovakia                 -4,1 persen
14. Austria                  -2,7 persen
15. Republik Chechnya          -2,2 persen
16. Belgia                   -2,8 persen
17. Belanda                  -0,6 persen
18. Lithuania                  2,5 persen
19. Swedia                   0,5 persen
20. Norwegia                  1,1 persen
21. China                    -6,8 persen
22. Mongolia                  10,7 persen
23. Korea Selatan               1,3 persen
24. Jepang                   2,2 persen
25. Indonesia                   3 persen
26. Filipina                    -0,1 persen
27. Thailand                   -1,8 persen
Advertisement