Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi covid-19, masyarakat harus menghadapi keadaan ekonomi yang tidak mudah. Pada kuartal II 2020, perkirakan proyeksi pertumbuhan Indonesia di angka 0 persen dan paling buruk bisa mencapai minus 0,45 persen.
Bahkan beberapa institusi multilateral seperti International Monetary Fund (IMF), world Bank, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), memperkirakan tahun depan ekonomi Indonesia minus 5 sampai 7 persen.
Baca Juga
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Oleh sebab itu, Teten pun menghimbau agar semua jajaran koperasi di Indonesia bisa mengantisipasi perkembangan ekonomi di tengah keadaan yang tidak pasti ini.
Advertisement
“Jadi kita seperti arahan Pak Presiden kita semua harus punya perasaan sense of crisis untuk menghadapi sebuah situasi yang tidak mudah, dalam bersamaan kita juga menghadapi ancaman krisis pangan dunia,” kata Teten dalam acara Pembukaan RAT KSP Kopdit Obor Mas, Selasa (30/6/2020).
Menurutnya, pada tahun 1998 ketika krisis finansial di Indonesia, UMKM tampil menjadi pahlawan ekonomi nasional. bahkan ekspor UMKM dan koperasi naik 350 persen. Namun hal berbeda terjadi kini.
“Saat ini justru pandemi covid-19 karena ini krisisnya secara global yang terdampak justru adalah UMKM terdampak dari sisi supply dan demand, oleh karena itu pemerintah sudah memutuskan kebijakan untuk koperasi relaksasi bagi 40 koperasi yang menjadi mitra LPDB yang diselesaikan 100 persen,” ujarnya.
Semua sisa pinjaman koperasi yang masih ada cicilan akan direlaksasi. Dengan begitu 40 anggota koperasi yang sudah terhubung atau mitra dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) akan mendapat keringanan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pinjaman Baru
Selain itu Kementerian Koperasi dan UKM juga menyediakan kesempatan bagi para Koperasi untuk mengajukan pinjaman modal kerja baru, baik yang belum pernah menjadi anggota LPDB ataupun yang sudah.
“Saya kira Koperasi obor Mas sudah mengajukan dan ini sangat bagus, saya juga mohon dari koperasi bisa disalurkan untuk pelaku usaha kecil menengah yang sekarang sangat membutuhkan pembiayaan,” katanya.
Sedangkan, bagi koperasi yang belum mendapatkan pinjaman dari LPDB, pihaknya juga mendorong dan mempersilahkan segera untuk para anggota koperasi mengajukan ke LPDB untuk mendapatkan modal kerja yang murah.
“Tujuan kami adalah untuk membantu keuangan koperasi, yang selama ini kami tahu banyak anggotanya yang menarik pinjaman dan tidak sanggup membayar cicilan karena kegiatan usaha terdampak,” pungkasnya.
Advertisement