Sukses

Diserang Corona, Mendag Optimis Ekspor Makanan Olahan Terus Tumbuh

Sektor makanan dan minuman dipastikan dapat bertahan dan berkembang di tengah kondisi saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyebutkan sektor makanan olahan sebagai salah satu sektor yang masih berkembang di tengah anjloknya penjualan produk Indonesia di pasar ekspor.

"Meskipun penjualan produk Indonesia di pasar ekspor secara umum mengalami penurunan di tengah pandemi, akan tetapi beberapa sektor produk seperti pertanian, kesehatan, dan produk makanan olahan masih memiliki peluang yang besar untuk terus tumbuh," ujarnya dalam Pelepasan Kontainer Ekspor ke-4000 Mayora Group, Selasa (30/6/2020).

Agus optimis bahwa sektor makanan dan minuman dipastikan dapat bertahan dan berkembang di tengah kondisi saat ini.

"Namun juga perlu diperhatikan adanya peningkatan awareness dan daya beli konsumen untuk produk makanan dan minuman yang hygiene," imbuhnya.

untuk itu, kata Mendag, diperlukan strategi khusus dalam memasarkan produk yang inovatif dan berkualitas serta meningkat mutunya.

"Kami memiliki keyakinan juga bahwa ekspor produk makanan olahan ini akan terus bertambah, terlebih Mayora Group telah berhasil mengekspor 17 ribu kontainer sepanjang 2019," beber dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Kinerja Ekspor

Khusus produk makanan olahan Indonesia pada periode Januari 2020 berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar Rp 1,32 miliar, atau meningkat sekitar 7 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan negara tujuan ekspor produk makanan olahan Indonesia pada tahun 2020 Januari-April yaitu sekitar USD 200 juta, Filipina USD 161 juta, Malaysia USD 101,6 juta, dan Singapura USD 74,9 juta, serta Jepang USD 71,9 juta.

"Dalam hal ini, strategi Kementerian Perdagangan dalam rangka ekspor antara lain melalui mempermudah juga SKA - Surat Keterangan Asal Barang ekspor, menerapkan automatic terhcnical dalam pemrosesan perijinan ekspor dan impor bagi reputable traders, dan peningkatan percepatan layanan ekspor impor melalui pengawasan nasional logistic ecosystem, peningkatan fasilitas informasi," jelas Mendag.

3 dari 4 halaman

Mendag Lepas Kontainer Ekspor ke-4.000 Mayora Group

Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto melepas kontainer ekspor produk Mayora Group ke-4.000 periode Juni 2020 dengan total nilai Rp 1,07 triliun di lokasi pabrik Mayora Group, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Dengan pelepasan kontainer ke-4.000 Mayora Group periode Juni 2020 dengan nilai Rp 1,07 triliun, diharapkan produk mamin Indonesia semakin eksis dan dikenal, tidak hanya di kancah domestik namun juga di seluruh dunia dan dapat diikuti pelaku usaha lainnya di Indonesia," kata Mendag dalam konferensi pers Pelepasan Kontainer Ekspor ke-4000 Mayora Group, Selasa (30/6/2020).

Mendag mengapresiasi Mayora Group atas keberhasilannya mengirimkan kontainer ke-4.000 pada periode Juni 2020 di masa sulit dan penuh tantangan seperti ini, sehingga sepanjang Januari-Juni 2020, Mayora Group telah mengekspor sebanyak 17.000 kontainer.

“Keberhasilan ini tentunya memberikan kontribusi yang berarti bagi kinerja ekspor nasional. Prestasi tersebut merupakan hal positif yang perlu kita pertahankan ke depannya,” ungkap Mendag.

Selain itu, Mendag juga menyampaikan rasa bangganya karena beberapa produk Mayora, seperti Torabika dan Kopiko telah meraih pencapaian yang luar biasa di negara-negara lain.

Termasuk permen kopiko yang menjadi permen kopi primadona di Filipina, Vietnam, Malaysia, India, kawasan Afrika dan Timur Tengah, hingga Amerika Serikat. Produk kopi kemasan dari Mayora juga menjadi pemimpin pasar di Filipina dengan menguasai pangsa pasar sebesar 46 persen.2 dari 4 halaman

4 dari 4 halaman

Bangun Ekonomi

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Mayora Group Andre Sukendra Atmadja menyampaikan, Mayora Group berkomitmen turut membangun perekonomian Indonesia, baik melalui bisnis dalam negeri, maupun berkontribusi dengan melakukan ekspor menggunakan merek Indonesia.

“Pelepasan kontainer ekspor ini merupakan wujud nyata dan komitmen Mayora dalam memajukan perekonomian Indonesia melalui kegiatan ekspor, sekaligus sebagai bentuk dukungan dan partisipasi Mayora Group terhadap gerakan 'Bangga Buatan Indonesia (BBI)',” kata Andre.