Sukses

Manfaatkan Alsintan, Petani Bone Hemat Biaya Produksi hingga 30 Persen

Dengan Alsintan, kesulitan tenaga buruh tanam dapat diatasi, waktu tanam lebih cepat bahkan dapat menghemat biaya produksi sampai dengan 30 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Manfaat penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dirasakan para petani yang tergabung dalam Poktan Sipatokkong. Alsintan membuat Poktan yang berada di Desa Ta, Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mampu menghemat biaya produksi namun hasil yang dapatkan maksimal.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kemajuan teknologi dalam sektor pertanian tidak bisa dihindari.

“Inovasi terus terjadi di pertanian. Kemajuan teknologi terus terjadi. Kita tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama dalam bertani. Ada alsintan yang bisa membantu petani, mempermudah dari sisi tenaga maupun waktu. Alsintan membuat kerja petani efisien tetapi hasil yang didapat bisa maksimal,” katanya dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (1/7/2020).

Sedangkan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan penggunaan alsintan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas.

“Dengan alsintan, petani bisa memangkas losses. Dampaknya adalah meningkatnya produktivitas. Oleh karena itu, alsintan harus digunakan sejak pengolahan lahan, tanam, panen, bahkan hingga pasca panen,” katanya.

Salah satu yang merasakan dampak positif dari alsintan adalah Poktan Sipatokkong. Poktan ini merupakan gabungan dari 36 anggota petani yang yang mengelola usahatani padi sawah seluas 2 ha dengan menanam varietas mekongga.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Hemat Biaya Produksi

Ketua Poktan Sipatokkong, Husni Mubarak, mengaku hadirnya alat dan mesin pertanian sangat mambantu dan memudahkan petani dalam bekerja.

“Petani sangat terbantu dari tahap penyiapan atau penggarapan lahan, penanaman, panen sampai pascapanen. Alat tanam padi digunakan petani adalah mesin transplanter,” katanya.

Husni Mubarak menambahkan, mesin ini telah dimanfaatkan oleh para anggota poktan dalam setiap musim tanam. Sehingga, kesulitan tenaga buruh tanam dapat diatasi, waktu tanam lebih cepat bahkan dapat menghemat biaya produksi sampai dengan 30 persen.