Liputan6.com, Jakarta Kondisi ekonomi dan geopolitik global yang bergejolak pada 2019, tak menyurutkan populasi dan kekayaan miliarder global.Â
Populasi dan kekayaan miliarder justru meningkat pesat, menurut laporan Wealth-X bertajuk, Billionaire Census 2020. Wealth-X merupakan perusahaan penyedia informasi dan wawasan kekayaan global.
Melansir laman Barrons, Rabu (1/7/2020), jumlah miliarder dunia mencapai 2.825 pada 2019, bertambah 8,5 persen atau 221 dari 2018. Kekayaan gabungan mereka juga naik 10,3 persen (yoy) menjadi total USD 9,4 triliun.Â
Advertisement
Pada 2018, populasi miliarder menurun 5,4 persen, dengan total kekayaan menyusut 7 persen.
Usut punya usut, menurut survei Wealth-X, penyebab pertumbuhan kekayaan dan populasi miliarder dipicu kinerja di pasar keuangan yang menguat.
Padahal, pada 2019, ekonomi global dan lingkungan geopolitik masih bergejolak, antara lain akibat Brexit dan perang dagang AS dengan China.Â
Di Amerika Utara, indeks S&P 500 ditutup naik 29 persen pada 2019. Kemudian Indeks Komposit NASDAQ teknologi menguat 36 persen, dan Indeks Komposit TSX Kanada 19 persen lebih tinggi.
Â
Saksikan video di bawah ini:
Wilayah dengan Populasi Miliarder Terbanyak
Dari temuan, populasi miliarder Amerika Utara meningkat 11,2 persen menjadi 834 individu, dengan kekayaan bersih kolektif naik 13,8 persen menjadi USD 3,5 triliun. Mereka menyumbang 37 persen dari total global.
Diikuti Asia, populasi miliarder di kawasan ini meningkat 12 persen menjadi 758. Dengan total kekayaan kumulatif meningkat 11 persen menjadi USD 2,4 triliun.
AS dan China tetap menjadi dua negara teratas dengan miliarder terbanyak. AS menyumbang 788 miliarder pada 2019, sementara China memiliki 342. Kedua negara juga masing-masing menyumbang tiga dari 15 kota teratas dengan jumlah miliarder terbesar.
New York memiliki 113 miliarder dengan kekayaan bersih lebih dari USD 1 miliar. Diikuti Hong Kong sebayak 96 dan San Francisco dengan 77. Beijing peringkat keenam dengan 57 miliarder.
Advertisement