Liputan6.com, Jakarta - Para petani di Toli-Toli, Sulawesi Tengah, merasakan manfaatkan dari hadirnya embung. Selain membuat ketersediaan air tetap terjaga, embung juga membuat produktivitas panen meningkat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, embung adalah salah satu strategi untuk menjaga agar lahan tetap dialiri.
“Berdasarkan prediksi FAO, Indonesia termasuk dalam negara yang akan menghadapi musim kemarau panjang dan mengakibatkan kekeringan. Oleh karena itu, petani kita jak untuk melakukan percepatan tanam. Memanfaatkan sumber air yang tersedia, juga memaksimalkan irigasi dan embung untuk menjaga agar air selalu tersedia selama kemarau,” tutur Syahrul dalam keterangan tertulis, Rabu (1/7/2020).
Advertisement
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, mengatakan pembangunan embung masuk dalam kegiatan padat karya Kementerian Pertanian.
“Salah satu cara Kementerian untuk meningkatkan produktivitas panen adalah menggulirkan kegiatan padat karya. Di dalamnya ada kegiatan pembangunan embung untuk menjaga ketersediaan air,” terang Sarwo Edhy.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Efektif
Untuk Toli-Toli, embung yang dibangun terbukti efektif. Sebab, sebelumnya luas lahan yang teraliri air hanya 25 hektare (ha). namun setelah hadirnya embung, luas areal yang teraliri menjadi 50 ha.
“Yang membuat kita senang, embung ini ternyata sangat berpengaruh pada produktivitas panen. Jika sebelumnya produktivitas adalah 4 ton, namun karena luas lahan yang teraliri semakin banyak maka produktivitas juga meningkat menjadi 6 ton. Hal ini membuktikan pembangunan embung efektif untuk menambah luas areal tanam sekaligus meningkatkan hasil produksi,” terang Sarwo Edhy.
Advertisement