Sukses

Serap Anggaran Rp 26 Triliun, Ini Proyek yang Digarap Kementerian PUPR

Penyerapan anggaran Kementerian PUPR mencapai 32,4 persen atau senilai Rp 26,9 triliun dari total pagu tahun anggaran 2020 sebesar Rp 82,9 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga akhir semester I 2020 (per 30 Juni) telah melakukan penyerapan anggaran sebesar 32,4 persen, atau senilai Rp 26,9 triliun dari total pagu tahun anggaran 2020 sebesar Rp 82,9 triliun. Sementara untuk progres pembangunan fisik sebesar 31,61 persen.

Adapun Kementerian PUPR telah melakukan realokasi program dan anggaran pada tahun ini dan refocussing kegiatan untuk mendukung percepatan penanganan virus corona (Covid-19).

Dari besaran awal Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian PUPR 2020 sebesar Rp 120,2 triliun, mengalami target realokasi anggaran sekitar Rp 44,58 triliun, sehingga pagu akhir Kementerian PUPR menjadi Rp 75,63 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, saat ini sudah dilakukan realokasi sebesar Rp 37,3 triliun, sehingga pagu sementara sebesar Rp 82,9 triliun dan proses realokasi anggaran masih terus berjalan secara bertahap.

"Saya sudah kumpulkan seluruh Dirjen (Direktur Jenderal) untuk mempercepat realisasi fisik dan keuangan, karena pada tahun anggaran 2020, APBN merupakan instrumen yang kini sangat diharapkan untuk pemulihan ekonomi nasional dalam kondisi pandemi Covid-19," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (2/7/2020).

Realokasi program dan anggaran 2020 serta refocussing kegiatan merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan Perpres 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.

2 dari 2 halaman

Capai 32,4 Persen

Meski dihadang wabah Covid-19, proses penyerapan anggaran Kementerian PUPR pada tahun ini yang sebesar 32,4 persen masih lebih baik daripada 2019. Pada periode yang sama, baik penyerapan keuangan maupun realisasi fisik pada tahun anggaran 2019 lalu hanya sekitar 25 persen.

Progres penyerapan anggaran yang lebih cepat tersebut tidak terlepas dari sistem lelang dini yang dilakukan Kementerian PUPR. Proses lelang untuk proyek di 2020 sudah dilakukan sejak November 2019, dengan total jumlah paket untuk 2020 sebanyak 6.108 paket senilai Rp 58,8 triliun, termasuk paket kontrak tahun jamak (multi years contract/MYC) lanjutan 643 paket senilai Rp 16,9 triliun.

Tercatat hingga 1 Juli 2020 pukul 08.00 WIB, progres paket yang terkontrak sebanyak 4.685 paket (81,27 persen) dengan nilai Rp 47,8 triliun terdiri dari paket MYC, MYC baru dan Single Years Contract (SYC). Sebanyak 938 paket senilai Rp 7,6 triliun (13,00 persen) masih dalam proses lelang, dan sisanya 485 paket senilai Rp 3,4 triliun (5,73 persen) masih belum proses lelang.

Salah satu program yang menjadi prioritas Kementerian PUPR pada saat pandemi yakni melalui Program Padat Karya Tunai (cash for work) yang dilaksanakan di 23.392 lokasi di seluruh Indonesia.

Pada 2020, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 11,45 triliun untuk untuk merealisasikan 15 program yang meliputi bidang Sumber Daya Air (SDA), Permukiman, Jalan dan Jembatan serta Perumahan.

Dari total anggaran tersebut, saat ini sudah terserap 27 persen atau sebesar Rp 3,16 triliun. Besaran anggaran yang terserap tersebut telah memberikan manfaat membuka peluang kerja sebanyak 186.288 orang dari total target sebanyak 613.483 tenaga kerja.

Video Terkini