Sukses

Lantik 28 Pejabat Eselon II, Menko Airlangga Ingatkan Soal Sense of Crisis

Pelantikan Eselon I dan II ini dilakukan karena ada perubahan organisasi dan nomenklatur berdasarkan Perpres Nomor 37 Tahun 2020 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melantik 28 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis (2/7/2020). Pelantikan kali ini dilaksanakan dengan tatanan baru “new normal” seperti halnya pelantikan 13 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) pada 15 Mei lalu.

Pelantikan Eselon I dan II ini dilakukan karena ada perubahan organisasi dan nomenklatur berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 37 Tahun 2020 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Ditambah dengan dikeluarkannya Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang baru, yaitu Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Kami meminta para Pejabat Eselon I dan II Kemenko Perekonomian tak hanya melakukan tugas rutin, tapi (dikarenakan) Presiden meminta hal yang extraordinary, karena situasi ini membutuhkan langkah-langkah yang tidak normal dan perlu me-reset kembali organisasi. Kita harus menjaga amanah dari 267 juta penduduk Indonesia, sehingga kita harus melakukan cara berbeda. Presiden juga mendorong agar belanja K/L ditingkatkan,” tuturnya dalam acara pelantikan di Gedung Ali Wardhana Kemenko Perekonomian, Jakarta.

Airlangga juga berharap agar semua Pejabat Kemenko Perekonomian dapat mempunyai sense of crisis yang sama sehingga dapat saling mendukung dan mengisi antar sektor.

“Hal ini akan menciptakan kerja sama yang solid untuk bersama-sama menjaga perekonomian nasional, tanpa meninggalkan sektor-sektor tertentu,” ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

6 Program Strategis

Kemudian, Menko Airlangga kembali menyebutkan enam program strategis yang harus diemban Kemenko Perekonomian, yaitu:

(1) Pemulihan ekonomi nasional,

(2) Menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pangan (termasuk untuk ketersediaan lahan/food estate),

(3) Menjaga dan meningkatkan kinerja industri dan perdagangan (salah satunya mengurangi hambatan perdagangan bilateral),

(4) Meningkatkan efisiensi dan kinerja BUMN,

(5) Memperkuat ekonomi bagi UMKM (antara lain dengan subsidi bunga KUR), dan

(6) Mengawal pembahasan RUU Cipta Kerja.

Supaya program-program strategis itu dapat diimplementasikan dengan baik, maka jajaran Kemenko Perekonomian harus menerapkan kebijakan dan program secara cepat dan tepat sehingga pertumbuhan ekonomi bisa rebound, kemudian peningkatan pengangguran dan kemiskinan bisa ditahan.

“Selamat bertugas dan bekerja bagi pejabat yang baru dilantik. Perekonomian Indonesia diharapkan bisa segera di-reboot/restart. Tentu semangatnya sama, untuk memulai dari minus menjadi nol itu harus dilakukan reboot/restart. Sampai akhir tahun ini, kita harus menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran 0,5 persen -2 persen. Kuncinya ada di koordinasi, sinkronisasi dan bottlenecking dari semua regulasi yang ada,” tutup Airlangga.

 

3 dari 3 halaman

Daftar Pejabat yang Dilantik

Maka, berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Kepmenko) Nomor 240 Tahun 2020, tanggal 1 Juli 2020, tentang Pengangkatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, ke-28 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) yang baru dilantik adalah sebagai berikut:

1. Kepala Biro Perencanaan, Andie Megantara

2. Kepala Biro Hukum dan Organisasi, I Ktut Hadi Priatna

3. Kepala Biro Umum, Hari Kristijo

4. Inspektur, Mirza Sofjanhadi Mashudi

5. Asisten Deputi Fiskal, Gunawan Pribadi

6. Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal, Ferry Irawan

7. Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Gede Edy Prasetya

8. Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura, R.R. Yuli Sri Wilanti

9. Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan, Moch. Edy Yusuf

10. Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis, Ignatia Maria Honggowati

11. Asisten Deputi Minyak dan Gas, Pertambangan, dan Petrokimia, Andi Novianto

12. Asisten Deputi Agro, Farmasi, dan Pariwisata, Dida Gardera

13. Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur, Sunandar

14. Asisten Deputi Niaga dan Transportasi, A Bastian Halim

15. Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Digital, Rizal Edwin

16. Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Chairul Saleh

17. Asisten Deputi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Iwan Faidi

18. Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Yulius

19. Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi, Ichsan Zulkarnaen

20. Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional, Erwin Raza

21. Asisten Deputi Pengembangan Industri, Atong Soekirman

22. Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi, Tulus Hutagalung

23. Asisten Deputi Penataan Ruang dan Pertanahan, Dodi Slamet Riyadi

24. Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan, Bastary Pandji Indra

25. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia, Bobby Chriss Siagian

26. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah, Fajar Wirawan Harijo

27. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Amerika dan Pasifik, Irwan Sinaga

28. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional, Netty Muharni.