Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh di bawah level 4.000. IHSG telah kembali menguat tetapi belum mampu menyentuh angka 5.000 atau di saat sebelum ada pandemi Corona.Â
Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, belum ditemukannya vaksin untuk Virus Corona membuat pasar saham terus fluktuatif. Apalagi pada awalnya virus ini diprediksi tidak sampai ke Indonesia.
Baca Juga
"Pandemi Covid-19 kalau boleh dibilang waktu di awal 2019 memiliki kepercayaan 2020 akan baik tetapi terjadi pandemi yang dipikir hanya akan terjadi di China, its not gonna be here tetapi ternyata bergejolak," ujarnya dalam diskusi daring, Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Advertisement
Pergerakan IHSG pun dinilai belum sepenuhnya kembali seperti sebelum pandemi. Salah satunya terlihat dari penjualan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terjun cukup jauh.
"IHSGÂ bisa mendekati 5.000 kita berharap melihat efektivitas pelaksanaan stimulus. Apakah ini sudah kembali atau belum? belum. Karena kalau melihat data, daily trading di BEI tahun 2019 itu angkanya sekitar Rp 9,1 triliun per hari saat ini menjadi Rp 7,3 triliun per hari," jelasnya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kapitalisasi Pasar Saham
Tidak hanya penjualan harian, kapitalisasi pasar di Bursa Efek juga belum pulih seluruhnya. "Ini menunjukkan belum normal. kapitalisasi pasar juga terkoreksi cukup besar dari Rp7.265 triliun mejadi Rp5.497 triliun," kata Friderica.
Meski demikian, pergerakan IHSG diprediksi masih akan membaik apabila pemerintah dan regulator mengambil berbagai langkah-langkah cermat. "Yang penting bagaimana efektivitas dari program-program pemerintah yang ada dan bagaimana di lapangan itu sangat mempengaruhi kondisi market domestik dan asing," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement