Sukses

Harga Emas Stabil Dibayangi Lonjakan Kasus Corona dan Perang Dagang AS-China

Harga emas di pasar spot tidak berubah pada USD 1.775,12 per ons.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas stabil pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta), karena kekhawatiran atas melonjaknya kasus virus corona secara global dan berlarut-larutnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (4/7/2020), harga emas di pasar spot tidak berubah pada USD 1.775,12 per ons. Pasar di AS tutup pada hari Jumat untuk merayakan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada 4 Juli.

Sementara harga emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD 1.787,80.

“Keraguan yang menggerogoti ekonomi tampaknya tetap dalam pikiran investor tentang ledakan kasus Covid-19 di AS,” kata Jeffrey Halley, Analis Pasar Senior di OANDA.

"Pertimbangan geopolitik juga mengemuka ... dengan hari liburan di AS, dan pada akhir pekan bersama kami, beberapa surga yang diarahkan untuk membeli emas jelas terbukti."

Negara bagian Florida melaporkan lebih dari 10 ribu kasus baru Covid-19 pada hari Kamis pekan ini. Sementara lebih dari 10,76 juta orang telah terinfeksi di seluruh dunia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perang Dagang AS-China

Pasar juga terus mewaspadai hubungan perdagangan China dengan Amerika Serikat.

Lebih dari 75 anggota kongres AS mengirim surat kepada Presiden Donald Trump mendesaknya untuk mengambil keputusan resmi tentang apakah perlakuan China terhadap Muslim Uighur dan kelompok lain merupakan kekejaman.

Sementara itu, emas dianggap sebagai investasi yang aman selama terjadinya ketidakpastian politik dan keuangan.

Untuk logam mulia lain, harga palladium stabil di USD 1,901.44 per ounce. Sementara platinum naik 0,5 persen menjadi USD 806,63, dan menjadi kenaikan mingguan pertama dalam enam.

Sedangkan perak naik 0,6 persen menjadi USD 17,90, menuju kenaikan mingguan keempat berturut-turut.