Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pentingnya dukungan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) bagi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Dukungan tersebut di antaranya adalah melalui simplifikasi proses notifikasi untuk pencantuman logo BBI.
Baca Juga
"Dalam rangka mendukung Gerakan Nasional BBI, BPOM ini sangat penting, karena perlu adanya simplifikasi pencantuman logo. Sudah saya lihat hampir semua produk mencantumkannya. Kita harus gaungkan terus ke depan soal ini (BBI)," kata dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa (7/7).
Advertisement
Menurutnya BPOM tidak bisa serta merta dengan pemberian logo saja, melainkan juga harus melihat dari segi kualitas, seperti keamanan, kesehatan, dan sebagainya. Hal ini agar produk UMKM asal Indonesia berkualitas dunia.
Selain itu, ia juga meminta BPOM perlu terlebih dahulu memberikan pelatihan kepada para UMKM di dalam negeri. Sehingga pelaku UMKM paham seperti apa supply and demand yang berkualitas.
Untuk menunjang hal tersebut, lanjut Menko Luhut, sebagai organisasi modern yang terus melakukan perubahan, BPOM harus terus melakukan tiga hal yakni Percepatan, Penyederhanaan, dan Pembinaan.
“Ini saran saya ya, jadi perlu ada perubahan lebih baik lagi. Seperti percepatan, memberikan pelayanan yang cepat dan tepat bagi UMKM. Mereka mendaftar melalui online sudah lebih 800 ribu, terhitung dalam 1 bulan lebih 1 minggu. Artinya pencapaian kita sudah bagus. Tapi kalau kita tidak membantu mereka, mereka akan keluar lagi," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Permudah Dapatkan Sertifikat
Sementara penyederhanaan, adalah upaya untuk mempermudah UMKM dalam mendapatkan sertifikat dengan tetap mematuhi standar yang sudah ada.
Dalam hal ini, Menko Luhut meminta agar proses standar, seperti dalam pencantuman logo yang biasa memakan waktu kurang lebih 7 hari, bisa dipangkas hanya dalam 2-3 hari saja.
Sedangkan pembinaan, adalah upaya untuk mendampingi UMKM agar dapat naik kelas dan bersaing di pasar ekspor. Yakni, inisiatif berupa aplikasi Istana UMKM perlu disebarluaskan kepada khalayak umum. Mengingat saat ini terdapat 86 pelatihan yang diberikan secara gratis oleh 17 Kementerian/Lembaga dan 7 e-commerce.
"Kita semua berharap upaya percepatan, penyederhanaan, dan pendampingan dapat terus dilakukan dari hari ke hari. Sehingga membuahkan hasil yang baik bagi kemajuan Indonesia yang kita cintai bersama," tutupnya.
Advertisement