Sukses

Sri Mulyani: Kita Harap Kuartal III 2020 Ekonomi Bisa Bangkit

Pemerintah menyiapkan strategi untuk mendukung pemulihan ekonomi pada kuartal III-2020.

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi global diprediksi mengalami kontraksi yang cukup dalam pada kuartal II-2020 akibat pandemi Virus Corona. Hal tersebut juga memberi pengaruh pada perekonomian dalam negeri. Di mana, ekonomi Indonesia diperkirakan negatif.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah menyiapkan strategi untuk mendukung pemulihan ekonomi pada kuartal III-2020. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendukung pemberian dan restrukturisasi kredit UMKM.

"Pada akhirnya kita berharap kuartal III-2020 ekonomi kita bisa bangkit sehingga tidak lagi berada di zona kontraksi. Ada confidance di mana sektor usaha kecil menjegah, korporasi, perbankan bisa bergerak," ujar Sri Mulyani dalam diskusi online, Jakarta, Selasa (7/7).

Sri Mulyani melanjutkan, pemberian dukungan kredit tidak hanya diberikan bagi nasabah perbankan tetapi juga UMKM yang mendapatkan pinjaman dari lembaga pembiayaan. Segmen ini mendapat restrukturisasi dan subsidi dari pemerintah.

"Kita juga mendukung UMKM yang berada di bawah lembaga pembiayaan seperti ojek dan lain lain. Itu semua diberikan dukungan berupa restrukturisasi dan subsidi. Kita juga memberikan UMKM yang ada di Pegadaian, yang ada di PMN Mekaar, ultra mikro, koperasi, bank wakaf juga kita cover," jelasnya.

Pemberian stimulus tersebut diharapkan mampu menggerakkan kembali roda perekonomian. "Kita harapkan, pemerintah sudah memberikan seluruh alokasi resources, policy, memberikan jaminan dan sumber dana yang murah agar ekonomi bergerak," jelas Sri Mulyani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Pemberian Stimulus

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, selain memberikan stimulus untuk UMKM, pemerintah juga akan mempercepat realisasi belanja. Tujuannya untuk menambah daya dongkrak kebangkitan ekonomi.

"Pemerintah juga mempercepat belanja di APBN sehingga dia juga bisa menambah kebangkitan ekonomi agar dia bisa meningkat pada kuartal 3 dan 4," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

3 dari 4 halaman

Sri Mulyani Bekali Jamkrindo dan Askrindo Rp 5 Triliun Jamin Modal UMKM

Pemerintah mengalokasikan kredit modal kerja kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan anggaran mencapai Rp 100 triliun sampai 2021. Untuk menjamin kredit tersebut, pemerintah menunjuk PT Jamkrindo dan PT Askrindo sebagai BUMN penjamin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah memberikan penjaminan kredit modal kerja untuk UMKM sebesar Rp 5 triliun kepada dua BUMN tersebut. Adapun UMKM nantinya boleh meminjam kredit hingga Rp10 miliar.

"Yang hari ini adalah penjaminan kredit modal kerja. Pemerintah memberikan Rp5 triliun sehingga UMKM yang meminjam sampai Rp10 miliar. Dia premi untuk penjaminan kredit macetnya dibayar pemerintah, dijamin oleh Jamkrindo dan Askrindo," ujar Sri Mulyani dalam diskusi online, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

"Nilai total kredit yang dijaminkan keseluruhan, dengan Rp 5 triliun penjaminan. Dan akan bisa cover hingga Rp 100 triliun dan ini bisa 18 bulan, sampai dengan 2021," sambungnya.

4 dari 4 halaman

Pemulihan Ekonomi Nasional

Dia melanjutkan, pemberian modal kerja berupa kredit kepada UMKM tersebut dilakukan masih dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Virus Corona. Seperti diketahui, pandemi telah menghantam seluruh sendi perekonomian.

"Kita senang melihat ada langkah nyata dari program-program yang dilakukan pemerintah dalam rangka menangani dampak mitigasi risiko akibat Covid-19. Covid ini menghantam Indonesia dan seluruh negara di dunia dan dampaknya ekonomi mengalami kontraksi," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah meluncurkan penjaminan kredit modal kerja untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“UMKM menjadi prioritas utama dalam pemulihan ekonomi nasional. Usai UMKM terdampak Covid-19 diberi keleluasaan untuk melakukan restrukturisasi kredit, maka pemerintah melihat bahwa suntikan modal kerja untuk UMKM menjadi sangat penting,” jelasnya.