Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Virus Corona tak menjadikan sejumlah orang untuk menunda pembelian properti. Bahkan, akibat COvid-19 ini, masyarakat semakins adar akan kebutuhan hunian yang menawarkan lingkungan yang sehat, bernuansa alam dan didukung infrastruktur yang baik.
"Tren penjualan villa di Vimala Hills sejak terjadinya pandemi Covid-19 terus meningkat. Bahkan kami membuka penawaran untuk kluster baru yaitu Everest sebanyak 55 unit dengan new konsep," ungkap Vice President Residential Marketing APL, Zaldy Wihardja Assistant dikutip keterangannya di Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Villa Vimala berada di ketinggian 600 dpl di area seluas 90 hektar. Kawasan hunian ini villa Vimala menyatu dengan hotel Pullman Ciawi, Bogor yang memiliki 229 kamar dan villa di area seluas 14 hektar.
Advertisement
Zaldy mengatakan, Vimala Hills yang telah beroperasi sejak tahun 2015, selama Pandemi Covid-19 juga mengalami lonjakan penghuni.
Jika sebelumnya pemilik villa hanya berkunjung di akhir pekan atau hari-hari libur, saat ini justru banyak villa yang penuh dihuni.
Itu sebabnya setiap hari aktivitas di kawasan ini selalu ramai. Fasilitas yang menunjang healthy lifestyle seperti Private Club House with swimming pool, outdoor gym, serta riverside jogging track menjadi favorit penghuni yang berburu pancaran sinar matahari untuk meningkatkan imun tubuh.
"Sejak pandemi banyak pekerjaan dilakukan di rumah. Faktor itu juga yang membuat banyak pemilik properti seperti villa memilih tinggal di Vimala. Apalagi jarak ke Jakarta juga mudah dengan adanya jalan tol yang langsung terhubung dengan kawasan ini," imbuh Zaldy.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Rp 15,5 Miliar
Zaldy juga bercerita bahwa selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek sejak April lalu, banyak konsumen yang datang untuk menanyakan ketersediaan villa yang siap huni. Bahkan satu villa termahal di kawasan ini terjual seharga Rp15,5 miliar.
"Villa tersebut memiliki 5 kamar dengan luas area seluruhnya 4.000 meter persegi. Justru disaat pandemi kami berhasil menjual villa termahal di Vimala Hills. Dan ini semakin mengonfirmasi bahwa konsumen mulai berorientasi pada hunian yang sehat dan bersih," imbuhnya.
staf marketing di Vimala Hills, Muhammad Muchris mengungkapkan, proses transaksi penjualan unit tersebut tidak berlangsung sesaat.
"Sebenarnya saya sudah lebih dari dua tahun berkomunikasi dan menjaga hubungan baik dengan calon pembeli. Alhamdulillah, akhirnya Mei kemarin transaksi terjadi," ungkap Muchris.
Muchris, yang sudah 5 tahun bekerja di Vimala Hills ini berkisah, sejak pandemi banyak kolega dan konsumennya yang menanyakan ketersediaan unit. Bahkan sampai Mei lalu dia bisa menjual beberapa unit villa dengan harga premium.
Zaldy menambahkan, konsumen yang datang ke Vimala Hills lebih sering menanyakan berbagai hal terkait aspek kesehatan. Seperti ketersediaan fasilitas olahraga, air bersih dan kondisi lingkungan sekitar.
"Secara fisik, villa yang dibangun di Vimala juga berjarak lebar satu dengan yang lainnya. Paparan sinar matahari dan air pengunungan yang bersih tersedia lengkap di kawasan ini. Dan itulah yang menjadi pertimbangan utama konsumen yang membeli Villa di sini sejak pandemi terjadi," ujar Zaldy.
Merdeka.com
Advertisement