Liputan6.com, Jakarta - Badan Anggaran DPR RI bersama pemerintah telah menyepakati asumsi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 beberapa waktu lalu. Namun, dalam laporan Badan Anggaran masih ada beberapa catatatan penting dari frkasi-fraksi dalam keputusan RAPBN tersebut.
Anggota Badan Anggaran DPR RI, Muhammad Nasir Djamil mengatakan, meski sudah disepakati, catatan-catatan dari fraski dalam panitia kerja beberapa waktu lalu penting disampaikan sebagai bahan pertimbangan pemerintah ke depan.
Berikiut ini sejumlah catatan yang dilaporkan dari sejumlah fraksi-fraksi :
Advertisement
Baca Juga
1. Fraksi PDI Perjuangan
PDI Perjuangan berpendapat bahwa tingkat suku bunga SBN 10 tahun seharusnya berada di Kisaran 6,67 persen - 7,29 persen. Kemudian untuk target pembangunan yakni tingkat pengangguran berkisar 7,7 sampai 8,5 persen, angka kemiskinan berkisar 8,9 sampai 9,2 persen, gini ratio berkisar 0,371 sampai 0,377 dan terakhir indeks pembangunan manusia berkisar 72,95 sampai 73,4.
Fraksi PDIP Perjuangan berkomitmen terhadap APBN bahwa APBN bukan untuk APBN itu sendiri melainkan APBN untuk kesejahteraan rakyat.
2. Fraksi Partai Golongan Karya
Fraksi Golkar tersebut berpendapat hanya untuk gini ratio seharusnya sebesar 0,375 sampai dengan 0,377 (indeks).
3. Fraksi Partai Gerinda
Gerinda menerima asumsi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,5 persen sampai 5,5 persen sesuai dengan RAPBN 2021, namun dengan syarat pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 harus positif.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fraksi Lainnya
4. Fraksi Partai Nasional Demokrat
NasDem juga menyetujui pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran yang ditetapkan dalam RAPBN 2021, dengan tetap memperhatikan kondisi darurat kesehatan yang belum diketahui kapan selesainya pandemi Covid-19.
5. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa
PKB berpendapat dengan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen sampai 5,5 persen, pemerintah harus dapat menjaga konsumsi rumah tangga meningkatkan aktivitas investasi dan sisi produksi terutama penguatan manufaktur perdagangan dan jasa.
Kemudian mengenai SBM 10 tahun, seharusnya ada pada kisaran 6,29 persen sampai 8,0 persen mengingat saat ini tingkat imbal hasil SBM untuk tenor 10 tahun sudah turun dari kisaran 8,08 persen menjadi 7,2 persen.
6. Fraksi Partai Demokrat
Demokrat menerima asumsi utamanya pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,5 sampai 5,5 persen sesuai dengan RAPBN 2020 1 dengan syarat pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 juga harus positif.
7. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
PKS berpendapat tingkat suku bunga SBN 10 tahun seharusnya dalam kisaran 6,3 persen sampai 7,3 persen. Kemudian mengenai target pembangunan untuk pengangguran berkisar 7,5 persen sampai 8,5 persen, angka kemiskinan 8,5 persen sampai 9,0 persen, gini ratio berkisar 0,365 sampai 0,375, dan indeks pembangunan manusia berkisar 72,95 sampai 73,5.
APBN tujukan dan berorientasi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Â
Advertisement
Asumsi Makro RABN 2021
Adapun Adapun rincian outlook asumsi makro pada RAPBN 2021 yakni :
- Pertumbuhan ekonomi: 4,5-5,5 persen.- Inflasi: 2-4 persen.- Tingkat bunga SBN 10 tahun: 6,29-8,29 persen.- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS: Rp13.700-Rp14.900.- Harga minyak mentah Indonesia: 42-45 barel per day (bpd) per dollar AS.- Lifting minyak: 690-710 ribu bph dan Lifting gas: 990-1.010 ribu barel setara minyak per hari.
Target Pembangunan, meliputi :
- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7,7-9,1 persen.- Tingkat Kemiskinan 9,2-9,7 persen.- dan Rasio Gini 0,377-0,379.
Indikator Pembangunan, di antaranya :
- Indeks Pembangunan Manusia 72,78-72,95.- Nilai Tukar Petani (NTP) 102-104.- Nilai Tukar Nelayan (NTN) 102-104.
Dwi Aditya PutraJournalist at Merdeka.com