Sukses

Kementerian PUPR Bedah 1.823 Rumah Tak Layak Huni di Bogor

Alokasi penyaluran program bedah rumah di Kota Bogor tersebar di beberapa lokasi

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyalurkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah kepada 1.823 rumah tidak layak huni untuk masyarakat di Bogor, Jawa Barat.

Direktur Rumah Swadaya Ditjen Perumahan Kementerian PUPR KM Arsyad menjelaskan, tahun ini Jawa Barat mendapatkan alokasi program BSPS sebanyak 8.928 unit melalui Satuan Kerja Strategis Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.

"Jumlah alokasi bedah rumah sebanyak 1.823 unit dari Kementerian PUPR adalah Rp 25,9 miliar," terang Arsyad dalam keterangan tertulis, Jumat (10/7/2020).

Dia menambahkan, alokasi penyaluran program bedah rumah di Kota Bogor tersebar di beberapa lokasi. Di antaranya di Bogor Barat (340 unit), Bogor Selatan (579 unit), Kota Bogor Utara (260 unit), Tanah Sereal (320 unit), Bogor Tengah (200 unit), dan Bogor Timur (240 unit).

Dijelaskannya bahwa setiap penerima program bedah rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp 17,5 juta rupiah yang terbagi sebanyak Rp 15 juta rupiah berupa bahan bangunan dan Rp 2,5 juta rupiah untuk upah pekerja.

"Melalui Program BSPS ini Kementerian PUPR berupaya menjaga perekonomian masyarakat melalui program padat karya tunai berupa upah untuk pekerja," ungkap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dukungan Pemda

Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sangat mendukung pelaksanaan program BSPS. Menurutnya, warga Bogor sangat membutuhkan bantuan perumahan mengingat jumlah tempat tinggal tidak layak huni juga masih cukup tinggi.

Bima Arya menyatakan, Pemkot Bogor juga telah menargetkan 20 ribu rumah di Kota Hujan tersebut dapat dibedah hingga 2024 mendatang.

"Program BSPS ini sejalan dengan visi Kota Bogor untuk mewujudkan rumah yang layak huni serta Kota Bogor layak untuk keluarga. Kami juga mendorong agar pembangunan rumah layak bukan hanya di wilayah perkotaan saja tapi juga di pinggiran kota," tuturnya.