Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero), saat ini tengah garap pembangunan dan pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.765 KM, yang terbentang dari Lampung hingga Aceh.
JTTS merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya menjadi prioritas pemerintah Indonesia. Adapun investasi yang diperlukan untuk proyek ini sebesar Rp 476 triliun.
Baca Juga
“Saat ini kami sudah berhasil mengoperasikan 364 km jalan tol dari 5 ruas, dan sebenar lagi dalam tahap final sebesar 131 km ruas Pekanbaru - Dumai. Dan total 771 dalam proses konstruksi. Sehingga tahun ini kami harapkan total ruas yang sudah beroperasi 500 km,” papar Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero), Hilda Savitri dalam Prodeep Institute Webinar : Mencari Alternatif Pembiayaan Infrastruktur di Era New Normal, Sabtu (11/7/2020).
Advertisement
Saat ini, lanjut Hilda, dari total kebutuhan sebesar Rp 476 triliun, dana yang sudah dipenuhi adalah Rp 90 triliun. Dimana dari Rp 90 triliun tersebut, ekuitas sebesar Rp 55 triliun dan pinjaman dari perbankan dan dari global bond sebesar Rp 35 triliun.
“Sehiingga total sisa kebutuhan untuk menyelesaikan total 2.765 km jalan tol adalah sebesar Rp 366 triliun,” kata Hilda.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peroleh PMN Rp 3,5 Triliun
Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui untuk memberikan suntikan berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Hutama Karya pada tahun 2020 sebesar Rp 3,5 Triliun.
Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa Hutama Karya menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam prioritas penanganan dampak pandemi COVID-19.
Hutama Karya dinilai telah mencapai kriteria tersebut sehingga Hutama Karya rencananya akan kembali menerima PMN sebesar Rp 7,5 Triliun di 2020. PMN ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23/2020 tentang Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Advertisement
Gerakkan Ekonomi di Sumatra
Dengan tetap berjalannya proyek JTTS yang digarap oleh Hutama Karya, diharapkan akan membantu untuk tetap menggerakkan roda perekonomian wilayah sekitar Sumatra.
Dengan begitu, total keseluruhan PMN yang akan diterima Hutama Karya di tahun 2020 menjadi 11 Triliun rupiah.