Liputan6.com, Jakarta Tak hanya perekonomian, pandemi virus corona saat ini juga ikut mengguncang pasar tenaga kerja global.
Lihat saja yang terjadi di Amerika Serikat, setelah bertahun-tahun menjadi pasar tenaga kerja terketat, kini menghadapi tingkat pengangguran yang kronis, seperti halnya yang terjadi di banyak negara lain.
Baca Juga
Menurut pakar finansial personal Ramit Sethi, saat ini ada satu kesalahan yang biasa dilakukan para pencari kerja saat berburu pekerjaan di tengah pandemi.
Advertisement
"Hal yang biasa dilakukan para pelamar adalah mereka melakukan pendekatan wawancara dengan mental model seperti apa yang akan mereka lakukan saat bekerja. Kebalikan dari itu, para pencari pekerja unggul justru tahu bahwa mereka tengah mengevaluasi perusahaan sama dengan perusahaan yang tengah mengevaluasi rencana kerjanya," papar Sethi seperti dilansir dari CNBC, Senin (13/7/2020).
Secara spesifik, salah satu miliarder terkaya ini menjelaskan, para pelamar kerja harus mengubah pola pikir mereka dari sekadar pencari kerja menjadi pekerja unggul.
Penulis buku ternama ini juga menjelaskan, menghindari satu kesalahan tersebut dapat membuka banyak peluang di tengah situasi sulit mencari kerja seperti sekarang.
Cara berbicara seorang pencari kerja akan sangat jauh berbeda dengan saat pegawai unggul berbicara, terlebih saat wawancara. Walau memang, Sethi mengakui, prakteknya tidak semudah bicara.
Setelah Anda berhasil melakukan wawancara dengan baik, Anda juga harus mempersiapkan diri untuk bernegosiasi.
"Setelah mengamankan wawancara, fokus utama Anda haruslah tentang menampilkan 'pemicu kompetensi' yang tepat. 'Pemicu kompetensi' tersebut termasuk cara Anda tarik ulur tentang tuntutan gaji yang diharapkan," ungkap Sethi.
Tentu saja, jika Anda meminta gaji yang tinggi, hal tersebut harus dibarengi dengan penjelasan tentang pemahaman Anda tentang peran kerja yang akan dilakukan. Serta bagaimana memberikan jawaban yang memuaskan untuk perusahaaan.
Jangan lupa, Anda juga harus menggunakan teknik ringkas tentang apa saja visi yang ingin dicapai serta rencana kerja yang akan dilakukan dalam 90 hari ke depan jika diterima.
"Hal ini jarang sekali gagal memukau para pewawancara," tandasnya.
Saksikan video di bawah ini:
10 Pekerjaan Paling Dibutuhkan di Dunia yang Tak Perlu Gelar Sarjana
Pandemi virus corona terbukti berdampak besar pada pasar tenaga kerja global. Menurut data yang dihimpun LinkedIn, hal tersebut terjadi akibat krisis ekonomi yang mendorong banyak pengusaha memangkas jumlah tenaga kerja dan menunda perekrutan di berbagai tempat.
Melansir laman CNBC, Sabtu (11/7/2020), sebuah laporan dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) PBB telah memprediksi bahwa jumlah jam kerja yang hilang sepanjang kuartal II 2020 akan setara 400 juta pekerja full time.Â
Di Inggris, misalnya, LinkedIn melaporkan bahwa pasar tenaga kerja saat ini menjadi tiga kali lebih kompetitif dalam kurun waktu serupa tahun lalu.
Manajer LinkedIn di Inggris Josh Graff mengatakan bahwa Inggris tengah menghadapi pasar tenaga kerja tersulit akibat ambruknya perekonomian akibat virus corona.
Dalam laporan yang dirilis pekan lalu, LinkedIn mengidentifikasi pekerjaan yang paling dibutuhkan di perekonomian global dengan menganalisa data lamaran kerja pada platformnya.
Jejaring sosial profesional ini mengungkapkan, profesi-profesi tersebut memiliki keterbukaan peluang kerja yang sangat tinggi. Terlebih, peluangnya selalu mengalami pertumbuhan yang stabil.
"Saya rasa keindahan dari seluruh pekerjaan tersebut adalah Anda tidak memerlukan pendidikan formal, Anda bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara daring," ungkap Graff, sebelum menambahkan bahwa dia tetap berpikir universitas memiliki peran penting dalam dunia kerja.
Graff mengatakan, dia sebenarnya putus kuliah dan itulah mengapa dia memahami orang-orang yang lebih suka mengarah langsung pada pekerjaan untuk mendapatkan profesional yang berpengalaman.
Advertisement
Daftar Pekerjaan
Berikut 10Â pekerjaan yang paling banyak dicari tanpa perlu pendidikan formal:
1. Software Developer/Pengembang Perangkat Lunak
2. Sales
3. Project Manager
4. Administrator IT
5. Spesialis Layanan Konsumen
6. Digital Marketer
7. IT Support
8. Analis Data
9. Analis Finansial
10. Desainer Grafis