Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengakui, pandemi Corona tidak cuma menghantam tubuh usaha-usaha masyarakat, tapi juga melukai kinerja koperasi.
Namun di saat krisis, koperasi justru dinilai menjadi penyelamat baik bagi anggota maupun dalam kontribusi terhadap ekonomi nasional secara keseluruhan.
Baca Juga
Hal itu karena semangat gotong royong yang ditanamkan dalam lingkungan koperasi bahkan dalam menanggung beban ekonomi yang diakibatkan dampak pandemi.
Advertisement
"Koperasi tidak hanya bermanfaat di kondisi normal, tapi di tengah krisis, sudah menjadi penyelamat bagi anggota dan ekonomi nasional. Gotong royong, tenggang rasa, senasib sepenanggungan. Ini perlu diingatkan, karena pemerintah tidak bisa sendiri dalam menghadapi kondisi ini," ujar Teten dalam seminar virtual sekaligus memperingati Hari Koperasi Nasional, Minggu (12/7/2020).
Dampak pandemi tidak membuat pelaku usaha anggota koperasi patah semangat. Sebagai contoh, para pelaku usaha di koperasi susu di Bogor, Jawa Barat, yang kehilangan produksi susu bulanan dari 12 ton per bulan menjadi 8 ton saja per bulan.
"Tapi karena berkoperasi, penurunan ini tidak terasa, karena risiko penurunan produksi dipegang bersama oleh seluruh anggota. Anggota koperasi tidak menunjukkan patah semangat, mereka merasa karena koperasi bisa menghadapi keadaan ini," ujar dia.
Teten beserta jajarannya akan terus mendorong penyaluran pembiayaan dan memberikan relaksasi kepada koperasi, apalagi koperasi sangat dekat dengan masyarakat terutama UMKM.
Lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), para pelaku usaha bisa mendapatkan keringanan pembayaran cicilan dan bahkan mendapatkan cicilan baru jika memang benar-benar dibutuhkan.
"Kami juga ingin menguatkan LPDB diharapkan bisa menjadi lembaga penyalur dana ke UMKM dengan skema yang murah dan dapat menguatkan UMKM," tuturnya.
Saksikan video di bawah ini:
Menkop Bakal Lakukan Pendampingan UMKM yang Terdampak Corona
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) berkomitmen untuk mendorong kebangkitan UMKM terdampak pandemi Covid-19.
Dalam upayanya, KemenkopUKM terus melakukan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UMKM di Indonesia, termasuk di Kabupaten Garut. Bentuk pendampingan ini termasuk kemudahan perizinan dan juga sertifikat hak cipta.
Juga pendampingan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan, serta pelatihan peningkatan SDM agar lebih inovatif dan bisa bersaing dengan dunia global.
"Di tengah pandemi Covid-19 kita harap bisa reaktivasi kegiatan kantor, kegiatan usaha, industri dan pariwisata, supaya kita segera kembali pulih ekonominya, karena situasi ini tidak mudah. Presiden memberikan arahan kepada kami agar kita keluar dari zona nyaman, makanya kita perlu cari terobosan dan cara yang lebih tepat untuk menghadapi krisis panjang yang dialami dunia, bukan hanya Indonesia," ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dalam pembukaan pelatihan peningkatan SDM di Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/7/2020).
Melalui pelatihan ini, diharapkan dapat menjadi pemantik bagi pelaku usaha untuk bisa lebih meningkatkan branding produknya melalui inovasi, serta terkoneksi dengan media digital.
"Saat ini UMKM yang terhubung dengan marketplace baru sekitar 13 persen atau 8 juta pelaku usaha; kita diminta meningkatkan agar menjadi 10 juta, kita harap bisa melampaui. Makanya saat ini kita sedang siapkan infrastrukturnya dan pelatihan bagi UMKM agar banyak yang menguasai market digital. Keuntungan digitalisasi bukan sekedar akses pasar yang lebih besar, tapi juga akses ke pembiayaan akan lebih mudah ke depannya," sambung Teten.
Â
Advertisement