Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki akan mengkonsolidasi petani-petani perorangan dalam koperasi. Hal ini diklaim mampu membantu masalah para petani terkait pembiayaan modal.
“Di satu sisi lain terdapat urgensi dalam pengembangan sektor pangan, di mana pertanian, perhutanan, perikanan merupakan kontributor besar di PDB kita. saya kira 51, 2 persen terhadap perekonomian. Kita juga di ingatkan oleh WHO bahwa kita akan mengalami krisis pangan,” kata Teten dalam Webinar Koperasi Nasional, Senin (13/7/2020).
Menurutnya, sektor pangan tentu akan mengalami tantangan yang sangat berat, baik dari sisi rantai pasok yang saat ini masih rumit dan panjang, hingga rendahnya kepemilikan lahan.
Advertisement
Untuk itu, kata Teten koperasi sebagai lembaga ekonomi bisa melakukan konsolidasi lahan-lahan petani yang sempit. Sehingga masalah keterbatasan lahan bisa diatasi dengan berkoperasi.
“Sebagai paletting koperasi pangan, kami sudah melakukan koordinasi dengan KLHK, ATR, dan BUMN di sektor pangan. Terutama Perhutani untuk memanfaatkan lahan yang sudah didistribusikan ke masyarakat dalam bentuk perhutanan sosial,” ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemetaan Koperasi
Sejauh ini, ungkap Teten mapping untuk koperasi pangan yang sudah dipetakan yakni koperasi padi, koperasi jagung, koperasi garam.
Sehingga yang diperlukan adalah konsolidasi dan sisi bisnisnya memungkinkan koperasi pangan ini bisa menjadi skala besar.
“Jadi skema pengembangan koperasi perhutanan sosial dapat dilakukan dengan melakukan pendampingan, mapping potensi sudah dilakukan dengan ATR,” ujarnya.
Advertisement