Liputan6.com, Jakarta Produktivitas pertanian semakin meningkat di Kecamatan Pamona Puselemba, Poso, Sulawesi Tengah karena adanya pembangunan embung yang membuat luas lahan teraliri air semakin bertambah.Â
Meski demikian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan petani harus bisa mengatisipasi air agar usahanya tidak terganggu.
"Langkah yang dilakukan di Poso sangat tepat. Karena, ketersediaan air adalah hal yang sangat penting buat pertanian. Dengan embung, air tidak hanya terjamin tetapi juga membuat hasil panen meningkat. Embung juga menjadi langkah antisipasi untuk menghadapi musim kemarau panjang sebagaimana prediksi FAO," katanya, Senin (13/07).
Advertisement
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan pembangunan embung di Kecamatan Pamona Puselemba, Poso, adalah bagian dari kegiatan padat karya.
"Di Ditjen PSP, kita memiliki kegiatan padat karya. Salah satu kegiatannya adalah pembangunan embung seperti yang dilakukan di Kecamatan Pamona Puselemba, Poso, ini. Kegiatan padat karya bukan hanya untuk mendukung aktivitas petani, tetapi juga bertujuan meningkatkan produktivitas," katanya.
Menurut Sarwo Edhy, pembangunan embung di Kecamatan Pamona Barat dilakukan di Desa Soe dan dilaksanakan oleh Kelompok Tani (Poktan) Tandongkota, yang diketuai Yohanis Ida.
"Embung dibangun dengan memanfaatkan mata air. Sebelum ada embung, luas lahan yang teraliri adalah 40 hektare (ha). Tetapi setelah adanya embung, luas lahan yang teraliri meningkat menjadi 85 hektare," katanya.
Peningkatan juga terjadi di produktivitas. Jika sebelumnya produktivitas yang dihasilkan sebanyak 4 ton, usai adanya embung produktivitas meningkat menjadi 5 ton.
Ketua Poktan Tandongkota, Yohanis Ida, mengatakan dampak positif dari dibangunnya embung sangat dirasakan oleh petani.
"Setelah ada embung, petani dapat mengairi sawahnya dengan baik. Karena embung bisa dimanfaatkan saat musim kemarau maupun musim hujan. Kami berharap pembangunan embung juga diikuti dengan pembangunan jaringan irigasi sehingga lahan sawah bisa dialiri dengan lebih maksimal lagi," katanya.
 Â
(*)