Sukses

Pendidikan Perguruan Tinggi Penting untuk Bangun Mental Wirausaha

Pendidikan di perguruan tinggi bisa mencetak tenaga profesional dalam melayani masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pendidikan perguruan tinggi sangat penting untuk membangun mental wirausaha. Selain itu, pendidikan di perguruan tinggi juga bisa mencetak tenaga profesional dalam melayani masyarakat.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan menjelaskan, perguruan tinggi perlu mendapat dukungan melalui tiga bentuk. Pertama, penguatan kurikulum yang relavan dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, pendampingan dan sarana untuk implementasi keilmuan misal keuangan syariah.

"Ketiga menjadi pemanfaat lulusan perguruan tinggi karena kemampuan dan kompetensinya," kata Rully Indrawan, saat mengunjungi Pondok Pesantren dan Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (14/7/2020).

Rully mengatakan, kunjungan ini merupakan bentuk komitmen Kementerian Koperasi dan UKM, serta PT PNM untuk membangun ekonomi kelompok akar rumput, khususnya yang berbasis syariah. "Karena, baik di PNM maupun LPDB, ada unit khusus yang menangani syariah," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Bank Wakaf Mikro (BWM)

Dalam kesempatan yang sama Direktur Pembiayaan Syariah LPDB KUMKM, Fitri Rinaldi, mengatakan, ke depan diharapkan pihaknya bisa bekerjasama dengan Sekolah Tingg Ilmu Fiqih, khususnya dalam upaya mengembangkan Bank Wakaf Mikro (BWM).

Fitri menambahkan, Bank Wakaf Mikro di perguruan tinggi ini sudah berjalan cukup baik, meski memiliki keterbatasan, dimana pelayanannya hanya di lingkup kecamatan dan juga skala pinjamannya hanya sampai Rp 3 juta.

"Nantinya, LPDB bisa bekerjasama untuk pengembangkan BMT-nya, juga untuk memberikan pembiayaan selanjutnya kepada para pelaku UKM," ucap Fitri.

 

3 dari 3 halaman

Potensi Besar

Begitupun Direktur Bisnis PNM Abianti Riana, menambahkan, bahwa perkembangan ekonomi, khususnya kelompok perempuan di wilayah Banten, memiliki potensi yang luar biasa.

Dan peran PNM beserta mitra-mitranya, salah satunya melahirkan potensi dari ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan kelanjutan dari pengelolaan kelompok perempuan, khususnya prasejahtera untuk dapat dikembangkan.

"Jadi ini merupakan kolaborasi yang luar biasa yang harus difasilitasi dengan peran serta seluruh stakeholder yang ada," kata Abianti.

Sementara menurut perwakilan Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih dan Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Banten, Siti Hanuatunnisa, mengatakan bahwa kehadiran dari Kementerian Koperasi dan UKM, LPDB dan PNM, merupakan bentuk perhatian dari pemerintah.

"Khususnya bagi pembinaan untuk kaum perempuan yang bergelut dengan UMKM, supaya ada manfaat untuk masyarakat", pungkas Siti.