Sukses

Dihantam Corona, Industri Pariwisata di Bali Masih Lesu

Pariwisata di Bali masih belum menunjukkan peningkatan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Kadin Bidang Pariwisata, Kosmian Pudjiadi mengatakan industri pariwisata pada kuartal III-2020 sudah ada peningkatan. Peningkatan kunjungan lokal lewat jalur darat seiring dengan relaksasi kebijakan PSBB. Namun sayangnya industri pariwisata di Bali belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

"Sudah ada peningkatan kunjungan lokal via darat," kata Kosmian dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) bersama Komisi X, DPR-RI secara virtual, Jakarta, Selasa (14/7).

Okupansi di industri pariwisata sudah meningkat menjadi sekitar 10 persen sampai 15 persen. Namun, khusus pariwisata di Bali, masih belum menunjukkan peningkatan.

Sebab, bandar udara di Bali masih tertutup untuk wisatawan mancanegara. Apalagi turis mancanegara juga belum mendapatkan izin untuk keluar dari negara asalnya.

"Airport masih tertutup untuk asing dan asing juga masih lockdown, maka okupansi masih hampir nol persen," tutur Kosmian.

Kosmian mengatakan pengusaha pariwisata yang membuka usahanya secara sukarela pada masa pendemi juga tetap mengalami kerugian. Sebab biaya untuk menerapkan protokol kesehatan ternyata sangat mahal.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pembatasan Kapasitas

Pembatasan kapasitas sampai 50 persen dan alat pencegahan penularan virus membuat biaya mahal. Sehingga berdampak pada penurunan pendapatan.

"Semua itu membuat biaya menjadi mahal yang berdampak atas penurunan profit margin," kata Kosmian.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Liputan6.com