Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan animo para penyewa kapal tanker memperkuat pasar Very Large Crude Carrier (VLCC), dimana pendapatan spot meningkat hingga 100 persen minggu ini.
Penguatan pasar ini tidak lain karena dampak langsung peningkatan produksi minyak sejalan dengan perjanjian pemangkasan produksi yang telah disepakati di bulan April oleh OPEC+.
Baca Juga
"Hampir semua penambahan produksi minyak adalah untuk ekspor, menyiratkan peningkatan tajam dalam pengangkutan minyak melalui laut sekitar 15 persen dari tingkat saat ini. Menambahkan rebound dalam produksi minyak Rusia akan mengakibatkan peningkatan yang lebih besar,"Â kata Arctic Securities dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Advertisement
Dengan adanya pandemik COVID-19 yang mengakibatkan penutupan ekonomi karena lockdown, permintaan minyak turun secara drastis.
Secara global permintaan minyak turun 16,4 juta barel per hari pada kuartal kedua tahun 2020 sebagai akibat dari lockdown nasional dan larangan perjalanan internasional. Secara keseluruhan, permintaan minyak dunia diperkirakan akan turun 7,9 juta barel per hari untuk seluruh tahun 2020.
Hal ini mengakibatkan produsen minyak dunia mengurangi produksi hampir 14 juta barel per hari sejak April ke level terendah sembilan tahun 86,9 juta barel per hari, dipimpin oleh OPEC + serta produsen besar lainnya seperti Amerika Serikat dan Kanada. Pada kuartal kedua 2020 saja produksi minyak di AS menurun 2,8 mbpd menjadi sekitar 10 mbpd pada Mei 2020.
Namun, ketahanan ekonomi global mengejutkan para analis ketika aktivitas ekonomi melonjak dan konsumsi minyak tumbuh dengan pesat ketika lockdown secara bertahap dikurangi. Meskipun permintaan menurun menjadi 89,25 mbpd pada paruh pertama 2020, sekarang diperkirakan akan pulih lebih dari 6 persen atau 5,65 mbpd pada paruh kedua 2020 hingga mencapai 94,9 mbpd, didukung oleh pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan, dipimpin oleh China , Korea Selatan dan India.
Permintaan minyak Cina dan India melonjak masing-masing sebesar 0,7 mbp dan 1,1 mbpd di bulan Mei. Faktanya, Rapidan Energy Group memperkirakan permintaan global akan melonjak 18 persen pada kuartal ketiga 2020 ketika aktivitas ekonomi mulai menggeliat kembali.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Konsumsi Minyak
Pemulihan ekonomi dan konsumsi minyak yang lebih cepat dari perkiraan mendorong IEA meningkatkan perkiraannya untuk 2021 sebesar 400 ribu barel per hari dan IEA sekarang memperkirakan permintaan minyak global akan melanjutkan rebound dengan kenaikan tambahan sebesar 5,3 mbpd dan mencapai 97,4 mbpd.
Jika perjalanan dan penerbangan internasional ikut pulih, maka total permintaan dapat mencapai tingkat yang sama dengan tahun lalu atau hampir 100 mbpd. Ini mencerminkan peningkatan 5,8-8,5% dibandingkan permintaan minyak global sebesar 92,1 pada tahun 2020, peningkatan tercepat dalam permintaan dan pemulihan konsumsi minyak.
Meskipun selama tahun 2020 hasil kilang global diperkirakan akan turun 6,4 mbpd menjadi 75,1 mbpd, diperkirakan hasil akan meningkat 6,3 persen pada tahun 2021 dengan penambahan 4,7 mbpd. Bahkan, selama Juni, hasil kilang di Cina telah mencapai rekor baru hampir 14 mbpd.
Setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di bulan Mei untuk impor minyak mentah, beberapa analis memperkirakan Cina akan memecahkan rekor baru pada bulan Juni dan Juli juga. Bahkan di AS di mana infeksi tetap tinggi, pembukaan kembali ekonomi telah mendorong permintaan bahan bakar AS ke tingkat pra-pandemik. Semua ini menjadi pertanda baik bagi ekonomi dunia lainnya yang juga mulai pulih.
Untuk memenuhi permintaan yang mulai pulih ini, IEA berkeyakinan OPEC+ akan mulai meningkatkan produksi minyak lagi pada bulan Agustus sebesar 2 mbpd dan 2,7 mbpd dari kuartal ketiga ke kuartal keempat. Selain itu, diperkirakan produksi minyak Libya juga akan meningkat 0,9Â mbpd. Selain itu, produksi minyak di AS telah pulih secara signifikan dari level terendah 10 mbpd pada Mei menjadi 11,5 mbpd pada Agustus, meningkat 15 persen hanya dalam 3 bulan.
Advertisement
Tarif Sewa
Selain dari itu, faktor yang mendorong penguatan tarif sewa kapal tanker juga termasuk permintaan penyimpanan minyak terapung serta kepadatan pelabuhan yang parah, terutama di China, yang semakin mengurangi kapasitas dan pasokan armada kapal tanker. Menurut IHS, setidaknya sejak akhir Juni saja enam kapal tanker Long-Range 2 telah disewa untuk 90 hari, termasuk opsi penyimpanan minyak terapung.
Ada juga berita bahwa beberapa kapal tanker Medium-Range mungkin disewa untuk penyimpanan minyak terapung juga. Hampir 2 juta barel avtur dan 1,33 juta barel diesel telah masuk penyimpanan terapung sejak 3 Juli, menurut data Kpler. Data dari pialang kapal EA Gibson menunjukkan bahwa 176,4 juta barel minyak tetap dalam penyimpanan mengambang per Juni, sementara pada saat yang sama kepadatan di pelabuhan-pelabuhan China diperkirakan akan memburuk.
Informasi anekdotal menunjukkan bahwa rata-rata masa tunggu untuk berlabuh untuk VLCC diperkirakan akan naik dari level saat ini yaitu 12 hari menjadi satu bulan. Argus Media melaporkan bahwa kebanyakan tangki penyimpanan di sekitar pelabuhan Qingdao penuh dan sistem pipa juga kesulitan mengatasinya.
Selain itu, sanksi AS yang dijatuhkan pada Iran dan Venezuela juga dapat berdampak positif pada pasokan dan permintaan kapal tanker. Hanya antara Januari dan Juni 2020 volume minyak mentah Iran di tangki penyimpanan darat telah meningkat sebesar 340 persen dari 15 juta barel menjadi 66 juta barel.
Karena Iran tidak mampu menutup ladang minyaknya, Iran masih memproduksi hampir 2 mbpd minyak yang kemudian harus ditempatkan dalam penyimpanan terapung, yang sekarang telah mencapai 58 juta barel minyak mentah dan meningkat. Sanksi terkait Venezuela juga dapat mengurangi kapasitas armada kapal tanker karena produsen dan pedagang minyak menghindari tanker yang pernah membawa minyak mentah Venezuela.
Menurut Clarksons Platou Securities, tarif sewa spot VLCC telah naik mendekati $ 50.000 sehari karena meningkatnya permintaan dan pasokan minyak dikombinasikan dengan kepadatan pelabuhan yang berkelanjutan dan permintaan untuk penyimpanan minyak terapung.
Tarif sewa spot VLCC selama Juli belum pernah setinggi ini sejak tahun 2015. Sejak ekonomi dunia mulai dibuka kembali, diperkirakan tren ini akan terus berlanjut karena produksi dan konsumsi minyak akan meningkat.