Sukses

Deretan Fakta Maung, Mobil Perang Karya Anak Bangsa Seharga Rp 600 Juta

Indonesia kini memiliki kendaraan perang untuk pasukan infantri yang bernama Maung.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kini memiliki kendaraan perang untuk pasukan infantri yang bernama Maung. Kendaraan taktis 4x4 karya anak bangsa tersebut diproduksi oleh PT Pindad (Persero).

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah menjajal alutsista buatan dalam negeri tersebut di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, pada Minggu (12/7/2020) lalu.

Pengujian Maung merupakan tindak lanjut diskusi antara Prabowo dengan Direktur Utama PT Pindad (Persero) pada Jumat, 10 Juli 2020 di Sesko TNI, Bandung.

Pada diskusi tersebut, Prabowo tertarik untuk menguji Maung yang dipamerkan bersamaan dengan ventilator yang akan diproduksi Pindad.

Usai dicoba Prabowo, informasi tentang Maung mulai banyak terangkat. Kendaraan tempur ini telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung, dan harganya pun tergolong murah untuk sebuah mobil perang.

Seperti ditulis Rabu (15/7/2020), berikut rangkuman fakta-fakta mobil perang Maung milik Pindad:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Lahir di Tanah Sunda

Penamaan Maung sendiri cukup unik, lantaran kata tersebut berasal dari bahasa daerah (Sunda) yang memiliki arti harimau.

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose menjelaskan, pihaknya memilih kata maung untuk menggambarkan sebuah kendaraan yang gesit dan lincah. Kebetulan produksi Maung sendiri lahir di Tanah Parahyangan, tepatnya di Bandung.

Sebagai catatan, warga Bandung memang kerap mensimbolisasi kekuatan besar dan hebat dengan kata maung. Seperti klub sepakbola Persib Bandung yang juga dijuluki Maung Bandung.

"Iya, karena maung sama dengan harimau yang cocok untuk manuver kendaraan ini. Kebetulan lahir dari Pindad yang ada di Bandung, Jawa Barat," kata Abraham kepada Liputan6.com.

Lincah Bak Harimau

Abraham Mose mengatakan, nama Maung juga diambil untuk menggambarkan sebuah kendaraan tempur yang gesit dan lincah seperti harimau.

Menurut dia, kelincahan Maung sendiri memang telah teruji. Itu berkat ditopang oleh performansi engine berkapasitas 2.400 cc.

"Maung atau harimau memang cocok untuk manuver kendaraan ini. Selain lincah dan kompak, Maung juga gesit dengan performansi engine 2.400 cc," terang Abraham.

Maung juga memiliki kecepatan aman hingga 120 km per jam, transmisi manual 6 speed, dan mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km.

 

3 dari 3 halaman

Mobil Perang Jarak Dekat

Sebagai sebuah mobil tempur, Maung juga punya sistem tenaga penggerak pada keempat rodanya (4WD), independent suspension, serta dapat dilengkapi dengan braket senjata 7,62 mm, konsol SS2-V4, dan perangkat GPS.

"Cocok untuk digunakan di perang jarak dekat, sehingga cocok dengan karakter Maung," ujar Abraham.

Kelebihan utama Maung adalah mampu menerjang medan-medan sulit dan beroperasi lepas ruas jalan aspal. Meskipun begitu, Maung tetap prima dioperasikan di ruas jalan aspal dan mampu bermanuver dengan baik.

Maung juga mampu bergerak taktis dengan memperhatikan aspek kenyamanan. Pengujian pada Medan datar meliputi beberapa indikator, yakni kecepatan, percepatan, manuver putar, manuver angka 8, pengereman, dan tak lupa aspek keamanan.

Tak hanya itu, Maung juga dapat menjadi varian kendaraan tanpa pintu dalam waktu singkat. Begitu pula pada saat pemasangan kembali yang dapat dilakukan secara cepat.

Setelah pengujian di medan datar-on road, Maung diuji di medan sulit-off road. Jalur yang dilewati merupakan medan sulit, yakni jalur berbatu kecil, jalur berbatu besar, tanjakan curam, jalan berlumpur dan dataran licin, hingga sungai dangkal.

Dibandrol Rp 600 Juta

Dengan berbagai spesifikasi yang dimiliki, dapat dimaklumi jika nilai jualnya tinggi. Namun ternyata banderol harga Maung tidak jauh lebih tinggi dibanding mobil-mobil biasa pada umumnya.

Secara kisaran harga, Abraham menyampaikan, satu unit Maung yang telah dilengkapi dengan berbagai komponen pendukung hanya dipatok Rp 600 juta.

"Maung atau harimau memang cocok untuk manuver kendaraan ini. Cocok untuk digunakan di perang jarak dekat. Harganya sekitar Rp 600 juta," ungkapnya

Â