Liputan6.com, Jakarta Kolaborasi atau persatuan adalah faktor kunci dalam membangun bisnis. Ketika lingkungan kerja di perusahaan difokuskan pada membentuk kolaborasi, anggota tim secara alami merasakan hal lain dari sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka sendiri.
Cara terbaik untuk mendorong pekerja memiliki pola pikir kolaboratif, dengan memperlengkapi setiap anggota tim, untuk berpartisipasi aktif dalam dinamika kelompok.
Baca Juga
Berikut adalah 8 cara sederhana untuk membangun lingkungan kerja yang kolaboratif, dilansir dari laman Entrepreneur.com, Senin (26/7/2020).
Advertisement
1. Buat alasan jelas dan menarik
Untuk menciptakan kerjasama atau kolaborasi anggota tim harus diberikan alasan yang meyakinkan untuk menjadi bagian dari misi perusahaan.
Semakin kuat dan menarik misi, semakin mudah untuk menginspirasi anggota tim untuk ingin menjadi bagian dari apa yang ingin dicapai perusahaan.
Ketika mereka diberi alasan yang jelas untuk dilibatkan, anggota tim secara alami menjadi sama bersemangatnya dengan tujuan dan sasaran seperti para pemimpin mereka.
Jika anggota tim tidak peduli atau tidak jelas tentang tujuan dan sasaran yang disajikan, mereka akan menemukan segala macam alasan untuk tidak bekerja bersama. Agar kolaborasi berhasil, visi dan tujuan harus jelas.
2. Sampaikan harapan perusahaan atau tim
Kolaborasi harus dikomunikasikan kepada anggota tim sebagai standar minimum. Untuk mendorong hal ini, anggota tim harus diberi peran dan tanggung jawab individu dan kolektif yang akan mereka pegang dalam tim.
Ketika mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang posisi mereka, setiap anggota tim akan bekerja lebih efektif dan tidak akan sengaja menginjak jari kaki orang lain yang menciptakan konflik yang tidak terduga.
Dalam lingkungan kerja kolaboratif, setiap anggota tim mengalami apa artinya ikut serta bertanggung jawab bersama atas hasil kerja.
Â
Â
Saksikan video di bawah ini:
3. Tetapkan tujuan tim
Untuk mendorong keberhasilan anggota tim, penting untuk menetapkan tujuan yang terukur untuk masing-masing setiap tiga bulan.
Tujuan dari ini adalah untuk memberi anggota tim kesuksesan. Kesuksesan ini memiliki cara ajaib untuk memecahkan hambatan dan menciptakan momentum positif secara individu dan kolektif.
Lebih lanjut, sangat penting untuk mengevaluasi kembali tujuan dan mengarahkan bila perlu. Pada akhir setiap kuartal, hasil dari tujuan kuartalan harus tersedia bagi seluruh tim sebagai cara untuk mengukur dan merayakan kemajuan, dan untuk menentukan di mana perbaikan harus dilakukan.
4. Memanfaatkan kekuatan anggota tim
Untuk memberdayakan setiap anggota tim itu, strategi hebat adalah dengan memanfaatkan kekuatan mereka, daripada mengatasi kelemahan.
Merupakan ide yang bagus untuk meminta setiap anggota mengikuti tes kepribadian dan mengadakan rapat meja tim untuk berbagi hasil.
 5. Membina kohesi antar anggota tim
Tim kohesif lebih sukses. Mereka berhasil karena setiap orang dalam tim dimasukkan dalam keputusan sebanyak mungkin.
Mereka merasakan signifikansi dari peran mereka, menyebabkan kinerja lebih baik. Untuk menjadi yang paling efektif, tim harus berpartisipasi dalam kerumunan harian di mana setiap anggota membahas tujuan dan sasaran mereka untuk hari itu.
Ini membantu untuk menghindari duplikasi usaha dan persaingan antara anggota tim. Ini menjaga semua orang pada buku pedoman yang sama, dan memungkinkan anggota tim untuk mengarahkan kembali upaya mereka sesuai kebutuhan.
Â
Â
Advertisement
6. Inovasi
Agar tim dapat berkembang, mereka harus didorong mengeluarkan pendapat dan mempertanyakan status quo di lingkungan yang terbuka dan tidak menghakimi.
Anggota tim harus dilatih dan dituntun untuk percaya tantangan dan hambatan yang mereka hadapi untuk bisa diatasi.Â
Penting juga untuk bertanya kepada anggota tim tentang pemikiran mereka, alasan dan ide-ide secara teratur.
Semakin mereka merasa terhubung dan mengerti dengan manajer atau pemimpin, semakin termotivasi untuk melakukan, mengesankan, menjadi kreatif dan melampaui harapan.
7. Dorong tim bersosialisasi di luar pekerjaan
Semua menjalani kehidupan yang sibuk. Pikiran untuk sekedar menghadiri satu acara perusahaan kadang dapat menambah stres.
Namun, bersosialisasi dengan rekan kerja di luar kantor adalah cara yang efektif untuk membuka saluran komunikasi. Ini bisa menciptakan pemahaman yang lebih baik dan meruntuhkan setiap dinding pra-penilaian atau ketidakpercayaan di antara anggota tim.
Ketika anggota tim belajar bahwa memiliki minat yang sama atau bergulat dengan beberapa tantangan yang sama di luar pekerjaan, mereka akan mempunyai rasa memiliki. Ini membantu mengurangi bias individu, stereotip, dan objektifisasi yang salah.
8. Mengenali, menghargai, dan merayakan perilaku kolaboratif
Anggota tim pasti sering duduk sekedar bercakap mengenang tentang bagaimana semuanya datang bersama. Baik melalui video, buletin, podcast, laporan tahunan atau seminar.
Kisah-kisah bertema kolaborasi hebat meruntuhkan tembok individualisme dan menghormati pencapaian yang diraih bersama.
Melampirkan imbalan kinerja dan bonus untuk upaya kolaboratif mengirimkan pesan yang tepat, kepada anggota tim tentang nilai-nilai yang mendorong bisnis.
Membangun lingkungan kolaboratif hanyalah awal dari usaha yang lebih sukses. Agar kolaborasi berhasil, ia harus konsisten dan terarah, dengan sumber daya dan penghargaan yang didedikasikan untuk keberhasilannya.