Sukses

Tol Listrik Sumatera dan Sulawesi Bikin PLN Hemat Rp 126,5 Miliar per Bulan

PLN telah menyelesaikan proyek transmisi tol listrik 275 kilo volt (KV) Sumatera.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menyatakan, pembangunan tol listrik di Sumatera dan Sulawesi membuat PLN berpotensi menghemat biaya pokok produksi per kWh sebesar Rp 126,5 miliar per bulan.

PLN tercatat telah menyelesaikan proyek transmisi tol listrik 275 kilo volt (KV) Sumatera atau jaringan interkoneksi 275 beserta Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) terkait yang membentang dari Lahat, Sumatera Selatan hingga GITET Pangkalan Susu, Sumatera Utara dengan panjang 2.834 kilometer sirkuit (kms).

Tol listrik ini meningkatkan keandalan pasokan listrik karena dapat mengalirkan daya sebesar 350 MW.

"Lalu, beroperasinya tol listrik ini juga menurunkan biaya pokok produksi sistem Sumatera Utara sebesar Rp 60 per kWh dengan potensi penghematan mencapai Rp 47,2 miliar," jelas Zulkifli dalam peresmian proyek ketenagalistrikan nasional, Kamis (16/7/2020).

Sementara di Sulawesi, PLN telah membangun tol listrik 150 kV Sulawesi atau jaringan interkoneksi Sistem Kelistrikan Sulawesi yang membentang dari Sulawesi Selatan sampai Sulawesi Utara dengan panjang 797 kms. Penyaluran dayanya mencapai 400 MW.

"Serta menurunkan biaya pokok sebesar Rp 170 per kWh dengan potensi penghematan Rp 79 miliar per bulan," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tol Listrik Bakal Dorong Pertumbuhan Investasi di Sulawesi

Sebelumnya, PT PLN (Persero) siap mendukung penuh pertumbuhan investasi di Sulawesi khususnya Sulawesi Tenggara setelah berhasil merampungkan pembangunan Tol listrik Sulawesi tahap 1 Kamis (17/10/2019).

Membentang sejauh 3.767 kms (kilometer sirkit) dengan 5.687 tower transmisi serta 47 Gardu Induk berkapasitas total 2.648 MVA, tol listrik Sulawesi tahap 1 ini menghubungkan 4 (empat) provinsi yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Kalimantan Syamsul Huda menjelaskan bahwa kebutuhan listrik di Sulawesi Tenggara cukup tinggi sehingga dengan tol listrik Sulawesi tahap 1, sekarang PLN telah siap memenuhinya. 

“Selesainya tol listrik Sulawesi tahap 1 ini menjadi bukti komitmen PLN dalam mendukung penuh pertumbuhan investasi, kini kami siap menopang kebutuhan listrik terutama daerah Sulawesi Tenggara karena cukup banyak peluang investasi bisnis dari pelanggan Industri disana seperti industri smelter dan tambang lainnya.” Terang Huda.

Adapun salah satu industri yang menjadi pelanggan premium platinum PLN di wilayah Sulawesi Tenggara yaitu PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) yang telah melakukan MoU jual beli tenaga listrik sebesar 350 MW pada akhir 2018.

General Manager PLN UIP (Unit Induk Pembangunan) Sulbagsel I Putu Riasa menjelaskan bahwa rampungnya Interkoneksi antara Sulbagsel (Sulawesi Bagian Selatan) dengan Sultra (Sulawesi Tenggara) pada 19 September kemarin menjadi tanda terwujudnya Tol Listrik Sulawesi tahap 1.

“Pembangunan 1.263 tower transmisi bertegangan 150 kV (kilo volt) yang menjangkau sepanjang 797 kms (kilometer sirkit) dari Kendari - Unaha - Kolaka - Lasusua - Malili - Wotu menandakan selesainya pembangunan tol listrik sulawesi tahap 1.” Kata Putu.