Sukses

Wall Street Anjlok, Saham-Saham Teknologi Terempas

Selama beberapa hari ke depan, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Wall Street akan melaporkan kinerja kuartalan.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street atau bursa saham New York Amerika Serikat (AS) tenggelam pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta).

Indeks acuan Dow Jones anjlok lebih dari 100 poin dan menghentikan kenaikan empat hari berturut-turut. Saham Microsoft tertekan.

Bursa saham AS jatuh didorong oleh saham-saham di sektor teknologi. Pelaku pasar tengah mencerna sejumlah data ekonomi yang baru saja dirilis pemerintah.

Mengutip CNBC, Jumat (17/7/2020), Dow Jones Industrial Average turun 135,39 poin atau 0,5 persen menjadi 26.734,71 dan mengakhiri kenaikan beruntun dalam empat hari.

S&P 500 turun 0,3 persen menjadi 3.215,57 dan Nasdaq Composite melemah 0,7 persen ditutup pada 10.473,83.

Saham Microsoft dan Apple masing-masing turun lebih dari 1 persen. Amazon turun 0,3 persen. Berbeda, saham Netflix naik 0,8 persen.

Investor di Wall Street percaya bahwa saham-saham teknologi mampu membukukan kinerja terbaik di pasar saham tahun ini karena investor melihat model bisnis mereka dapat menahan perlambatan ekonomi karena virus Corona.

Namun, mereka telah berjuang minggu ini. Netflix turun lebih dari 3 persen minggu sampai saat ini. Facebook, Amazon, Alphabet dan Microsoft juga turun selama periode waktu yang sama.

Analis Wedbush Dan Ives menjelaskan, selama beberapa hari ke depan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Wall Street akan melaporkan kinerja mereka.

“Ini akan menjadi minggu yang sangat penting bagi investor untuk mengukur bagaimana model bisnis yang bisa bertahan dalam badai Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kinerja saham

Perusahaan di Wall Street yang telah mengeluarkan laporan keuangan pada pekan ini adalah Bank of America yang melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal sebelumnya.

Namun, saham turun lebih dari 2 persen karena perusahaan menyisihkan USD 4 miliar untuk pencadangan atas kerugian terkait virus corona.

Johnson & Johnson naik 0,7 persen atau lebih baik dari perkiraan. Morgan Stanley melonjak 2,5 persen setelah laba kuartalan perusahaan dengan mudah mengalahkan ekspektasi analis.