Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan maskapai yang dibawahinya kini memiliki sejumlah pilot terbaik yang sudah diakui dunia. Keterampilannya bahkan bisa membuat penumpang asing terkagum-kagum dan memberikan apresiasi sambil bertepuk tangan.
Pernyataan itu dikeluarkannya saat berbincang santai dengan Raffi Ahmad dalam siaran live Instagram di akun resmi @garuda.indonesia, Jumat (17/7/2020) malam.
Baca Juga
"Pilot kita paling jago se-Asia Pasifik. Katanya kalau di dunia juga paling jago, kalau mendarat pun cesss (lancar)," tutur Irfan kepada Raffi Ahmad, seperti dikutip Sabtu (18/7/2020).
Advertisement
"Seringkali (pendaratan mulus itu) kan ditepokin sama penumpang yang londo-londo, yang sebelumnya enggak pernah naik pesawat Garuda Indonesia," sambung dia.
Namun cerita bagus itu sulit terulang di saat wabah pandemi Covid-19 sekarang ini. Sebab, Irfan menyebutkan jumlah penumpang Garuda Indonesia kini hanya tersisa 10 persen saja.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Diterjang Covid-19
Irfan lantas coba meyakinkan keamanan terbang bersama Garuda Indonesia meski di tengah situasi krisis seperti ini. Sejumlah protokol kesehatan telah disiapkan guna memastikan pesawat terbebas dari virus corona.
"Pokoknya kalau naik Garuda tuh Insya Allah aman. Kita ikutin protokolnya. Jadi ambil tes rapid dulu, sebentar lah 5 menit. Enggak usah dilihat. Ntar 15 menit keluar hasilnya terus Anda langsung masuk, dan semuanya normal," tuturnya.
"Tapi kita memang lagi perbaikin semuanya. Dan di dalam pesawat ada yang bilang di kanan-kiri misalnya positif gimana. Kita mustinya cukup aman karena kita punya sirkulasi yang namanya Hepa (filter). Jadi sirkulasi udaranya itu naik-turun dan ada filter yang membersihkan," sambungnya.
Â
Advertisement
Selanjutnya
Dia juga mempersilakan kursi di kelas ekonomi bisa diisi 3 orang sekaligus secara berdampingan. Dengan ketentuan, ketiga orang tersebut merupakan satu keluarga.
"Jadi yang di ekonomi (class) di tengah kosong. Tapi anak boleh di tengah, kalau dempetan boleh. Kadal boleh lah, kalangan dalam (keluarga). Tapi kalau di business class memang musti sendiri-sendiri, karena kita mau yakinkan dululah kepada semua teman-teman bahwa kita jagain semuanya," pungkasnya.