Sukses

Sri Mulyani Minta STAN Ikut Rumuskan Kebijakan saat Pandemi Covid-19

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu pembicara dalam acara Dies Natalis Politeknik Keuangan Negeri (PKN) STAN ke-5.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu pembicara dalam acara Dies Natalis Politeknik Keuangan Negeri (PKN) STAN ke-5. Dalam kesempatan itu, dirinya mengungkapkan berbagai macam tantangan mengelola keuangan negara di tengah kondisi Covid-19.

Sri Mulyani mengatakan, penerimaan negara pada tahun ini diperkirakan turun akibat pendapatan di sektor pajak drop, karena perusahaan-perusahaan berhenti beroprasi. Di sisi lain, pihaknya juga harus mempromosikan kebijakan di bidang perpajakan untuk membuat ekonomi kembali bangkit.

"Jadi tolong teman-teman yang ada di dalam STAN jangan hanya sibuk mengajarkan mengenai aturan pajak, pasal ini, mengenai penghitungan pajak. Tapi polecy perpajakan menjadi luar biasa penting bagaimana kita akan melihat dalam kondisi ini untuk memberikan insentif bagi perusahaan," kata Sri Mulyani dalam sambutannya, Sabtu (18/7/2020).

Menurut Sri Mulyani, keterlibatan seluruh civitas PKN STAN menjadi penting untuk sama-sama membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Apalagi, kata dia, Dies Natalis ke-5 hari ini mengangkat tema 'Bersatu Dalam Asa Rajut Ekonomi Bangsa'. Tema tersebut sudah sangat tepat untuk ditafsirkan dan diterjemahkan dalam kondisi sekarang ini.

"Bagaimana Anda bersatu di dalam harapan asa ini untuk membangkitkan kembali ekonomi maka polecy perpajakannya seperti apa? bagaimana di bidang Bea Cukai kita tidak hanya belajar bagaimana memeriksa barang dan memeriksa dokumen tapi kita bicara kapan pada saat terjadi kebutuhan Covid ini kita harus menutup dan membuka perdagangan kita bagaimana membantu produser untuk mengimpor bahan baku secara lebih baik," ungkap dia.

"Saya berharap semua mahasiswa staf pengajar civitas akademik dari alumni ini adalah suatu laboratorium hidup yang menjadi tantangan di bidang keuangan negara. Bagi Anda semuanya jadi menurut saya tidak ada waktu berpikir sempit apalagi kita berpikir sangat-sangat tidak produktif," sambung dia.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com