Liputan6.com, Jakarta - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa melakukan kunjungan ke Tanah Naga Mori di Labuan Bajo pada Sabtu pekan lalu. Pulau yang juga akrab disebut Golo Mori ini direncanakan menjadi lokasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023 mendatang.
“Labuan Bajo tengah bersiap untuk menjadi tuan rumah KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023 setelah Pemerintah Indonesia menetapkan Tanah Naga Mori di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi pelaksanaan pertemuan internasional tersebut," kata Suharso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/7/2020).
"Ini merupakan langkah yang penting dan strategis bagi tanah air, mengingat pada 2023, Indonesia akan menjadi Ketua G20 sekaligus Ketua ASEAN,” lanjut dia.
Advertisement
Selain Tanah Naga Mori, Menteri Suharso juga melihat kesiapan daerah lainnya. “Saya melihat peluang selain di Tanah Naga Mori. Saya melihat Wae Cicu, kalo dari sisi percepatannya, itu mungkin lebih cepat kalau kita mau siapkan dalam rangka G20, itu sangat siap sekali dan dari sisi security dimungkinkan," jelas dia.
"Kami memang lagi mempertimbangkan Tanah Naga Mori. Kami di Kementerian PPN/Bappenas menyiapkan sebuah rancangan yang terintegrasi untuk satu kesatuan di Pulau Flores. Jadi kalo itu sudah jadi, nanti kita bisa lihat spot-spotnya, seperti apa pengembangannya ke depan. Jadi kalo bisa satu pulau ini benar-benar sebagai destinasi pariwisata,” ungkap Suharso.
Persiapan pelaksanaan KTT G20 dan ASEAN Summit 2023 juga dilaksanakan di Pulau Kelor yang menjadi bagian dari Taman Nasional Komodo.
“Pembangunan fasilitas penunjang di Pulau Kelor seperti penataan jalan titian untuk mencapai puncak, pembuatan rumah jaga serta toilet dan fasilitas lainnya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pariwisata 2020 serta dibangun untuk memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi wisatawan. Alokasi total DAK Fisik Pariwisata 2020 Kabupaten Manggarai Barat ini pun mengalami pemotongan akibat pandemi Covid-19, dari awalnya Rp 6,78 miliar menjadi sekitar Rp 4,66 miliar," ujar Menteri Suharso.
Selain Tanah Naga Mori dan Pulau Kelor, pembangunan Puncak Waringin yang akan menaungi Creative Hub Labuan Bajo, penataan Loh Liang Pulau Rinca yang berlokasi di TN Komodo, penataan infrastruktur Jalan Soekarno Hatta hingga rencana perluasan Bandara Komodo menjadi sejumlah langkah strategis dalam rangka persiapan KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kementerian PUPR Tata Goa Batu Cermin di Labuan Bajo
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT, Ditjen Cipta Karya melakukan penataan Goa Batu Cermin di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penataan dilakukan melalui pembangunan sejumlah fasilitas seperti amphitheater dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal. Inisiasi itu diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik sesuai karateristik dan kearifan lokal, sehingga bantu menopang peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul," seru Menteri PUPR dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).
"Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," dia menambahkan.
Advertisement
Fasilitas Lainnya
Fasilitas lain yang juga dibangun pada Goa Batu Cermin yakni trekking point menuju lokasi, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet. Untuk pengerjaan jalur trekking Goa Batu Cermin dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan warga setempat sebagai pelaku pembangunan.
Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) ini bertujuan untuk mendukung percepatan penanganan dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19, khususnya mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat di Kota Labuan Bajo.
Kegiatan fisik penataan Goa Batu Cermin telah mulai dikerjakan sejak kontrak kerja 16 Maret dan selesai pada 13 Desember 2020 dengan progres hingga 29 Juni 2020 mencapai 11,78 persen. Pembangunannya dikerjakan oleh kontraktor PT Karya Shinta Manarito dengan anggaran sebesar Rp 27,5 miliar.
Penataan Goa Batu Cermin merupakan bagian dari program Kementerian PUPR mendukung produktivitas sektor pariwisata pada KSPN Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium yang menarik minat turis mancanegara maupun domestik.
Pada tahun anggaran 2020, Kementerian PUPR mengalokasikan dana sebesar Rp 902,47 miliar untuk mengerjakan 43 paket kegiatan infrastruktur, meliputi peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan sumber daya air, permukiman, dan perumahan.