Sukses

Pandemi Tak Pengaruhi Kinerja Pupuk Indonesia

Pupuk Indonesia mencatatkan kinerja yang positif selama periode Januari-Mei 2020, dibandingkan periode yang sama 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 tidak memengaruhi kinerja perusahaan. Produksi, penjualan dan laba Pupuk Indonesia masih tetap tumbuh di tengah pandemi.

Aas mengatakan, BUMN pupuk tersebut mencatatkan kinerja yang positif selama periode Januari-Mei 2020, dibandingkan periode yang sama 2019.

Penjualan pupuk PSO pada Januari-Mei 2020 tercatat sebesar 3,93 juta ton. Sementara volume penjualan pupuk komersial berhasil melonjak 47,45 persen dari 1,37 juta ton menjadi 2,01 juta ton dibandingkan kurun waktu yang sama di 2019.

"Pengaruhnya tidak terlalu besar karena performance untuk penjualan, produksi, perolehan laba dan lain-lainnya periode Januari-Mei 2020, dibandingkan perolehan tahun 2019, ini bahkan lebih bagus, tidak terlihat adanya suatu penurunan," kata Aas dikutip dari Antara, Senin (20/7/2020). 

Secara pendapatan, penjualan pupuk komersil Pupuk Indonesia tercatat meningkat 38,35 persen menjadi Rp 7,54 triliun dari Rp 5,45 triliun.

Kemudian, pendapatan jasa juga meningkat 34,53 persen menjadi Rp 4,13 triliun dari Rp 3,07 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan tumbuh 11,7 persen menjadi Rp 1,6 triliun dari Rp 1,43 triliun.

Jika dilihat selama semester I 2020, Pupuk Indonesia membukukan total penjualan pupuk sebesar 7,1 juta ton atau tumbuh 12,5 persen dibanding periode sama tahun lalu yang 6,2 juta ton.

Sepanjang semester I 2020, perseroan juga membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 38,38 triliun atau setara 50,8 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 yang sebesar Rp75,5 triliun.

Capaian pendapatan semester I 2020 Pupuk Indonesia ini meningkat dibandingkan pendapatan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 34,8 triliun.

 

2 dari 2 halaman

Proyek Strategis

Saat ini, Pupuk Indonesia memiliki sejumlah proyek pengembangan strategis. Perseroan membangun pabrik NPK di Lhokseumawe, Aceh dengan kapasitas 500.000 ton per tahun.

Kemudian, pabrik NPK di Palembang, Sumatera Selatan dengan kapasitas 2 x 100.000 ton per tahun; pabrik CO2 Cair di Cikampek, Jawa Barat dengan kapasitas 50.000 ton per tahun; dan pabrik amonium nitrat di Bontang, Kalimantan Timur dengan kapasitas 75.000 ton per tahun.

Sejumlah proyek ini dikembangkan dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pupuk yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu proyek-proyek tersebut juga ditujukan untuk diversifikasi produk kimia potensial dan turunannya.